Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascateror Surabaya, Pengamanan Aktivitas Penerbangan Diperketat

Kompas.com - 14/05/2018, 10:09 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memperketat pengamanan di seluruh bandara dan fasilitas penerbangan di Indonesia.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso mengatakan, perlindungan terhadap bandara dan fasilitas penerbangan sebagai obyek vital perlu diperkuat.

"Hal ini karena bandara dan fasilitas penerbangan merupakan obyek vital nasional yang harus dijaga kualitas keselamatan dan keamanannya," kata Agus dalam keterangan resminya, Minggu (13/5/2018).

Agus menuturkan, Kemenhub turut memprioritaskan pengamanan di bandara yang banyak dikunjungi masyarakat baik dari dalam maupun luar negeri.

Langkah ini juga untuk mengantisipasi potensi terorisme jelang bulan Ramadhan dan Lebaran nanti.

"Apalagi, ini menjelang bulan Ramadhan di mana banyak masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dengan transportasi udara. Selain itu, fasilitas penerbangan lain, seperti radar, tower control, dan lainnya, juga harus dijaga," kata Agus.

Baca juga: Antisisipasi Teror Bom, Kendaraan yang Masuk Bandara Hasanuddin Diperiksa

Ia berharap penjagaan fasilitas penerbangan bisa  menjamin pelayanan dan keselamatan penerbangan dengan baik.

Agus juga mengingatkan agar dilakukan pengecekan yang ketat sesuai aturan keselamatan dan keamanan yang berlaku baik untuk orang maupun barang yang akan menuju bandara dan diangkut pesawat terbang.

"Peralatan keamanan, seperti CCTV, sinar-X, serta personel keamanan, harus disiagakan dan dipastikan bisa beroperasi dengan baik. Semua yang mencurigakan baik orang maupun barang harus segera dilokalisir di luar bandara," kata dia.

Agus juga meminta kepada semua pihak terkait penerbangan untuk selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik. Pihak Kemenhub akan memperkuat kerja sama dengan petugas yang berwenang, seperti Polri, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat setempat.

Ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya, yaitu di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna pada Minggu (13/5/2018).

Kemudian, ledakan juga terjadi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/5/2018) dini hari.

Dari kejadian di tiga gereja di Surabaya, terdapat 13 orang meninggal, dan 44 orang luka-luka. Sementara itu, ledakan di Sidoarjo mengakibatkan dua orang tewas. Sementara satu orang lainnya ditembak mati polisi. Total tiga orang tewas di Rusun Wonocolo.

Selain itu, terdapat tiga korban luka yang saat ini menjalani perawatan di RS Siti Khodijah.

Kompas TV Kabid Humas Polda Jawa Timur mengonfirmasi ada penyerangan berupa ledakan bom di Markas Polrestabes, Surabaya, Jawa Timur. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com