Hingga pukul 11.17 WIB, tercatat 9 meninggal dunia dan 40 orang luka-luka.
***
Entah apa yang sesungguhnya mereka kejar dan tuju? Surga? Jangan-jangan surga yang mereka tuju tak sama dengan surga kita sekalian kendati mereka mengaku seagama dengan kita.
Maklumlah, bukankah agama kita mengajarkan kasih sayang kepada sesama, seperti yang juga diajarkan Allah melalui nabi-Nya? Bismillahirrahmanirrahim.
Bukankah Tuhan mengajarkan kepada mahluknya untuk menebarkan cinta kasih di muka bumi?
Bukankah Yang Maha Hidup mengutuk setiap tindakan bunuh diri dan tentu saja mengutuk tindakan membunuh sesama?
Tapi begitulah, tiap kali terjadi tindakan teror dengan bom atau senjata lainnya, benak saya senantiasa bertanya, di mana sebenarnya alamat surga mereka?
Adakah mereka akan dijemput bidadari berparas elok seperti yang dijanjikan oleh Tuhan?
Akankah mereka menempati Istana yang pada halamannya terhampar taman indah dengan pohonan penuh buah segar dan di bawahnya mengalir dan berkelok sungai madu?
Sebab, tindakan teror dalam segala bentuknya adalah pengingkaran terhadap perjuangan kami di IWO, yang memiliki spirit Membangun Peradaban dan Kemanusiaan, maka haram bagi kami kini dan nanti memberikan panggung kepada mereka yang berniat memecah belah kita sebagai bangsa yang akan berujung pada penghancuran nilai-nilai kemanusiaan kita.
Keterbukaan kami, kesabaran kami, selama ini, ternyata telah dimanfaatkan oleh mereka yang ternyata lebih mementingkan kelompok mereka sendiri yang akan membangun tatanan kehidupan versi mereka yang antitoleransi dan antipersahabatan sesama makhluk.
Cukup sudah pelajaran yang kita dapat dari mereka mengenai kekejaman dan angitoleransi. Kini saatnya kita menutup halaman media kita buat mereka dan mengisinya dengan berita-berita yang menyejukan, berita-berita yang memulyakan kemanusiaan.
Saya tak mau, kelak kawan-kawan kita dari luar negeri takut datang ke sini, sebab ini negeri, kata kawan saya Mba Rayni, mirip negeri uji nyali. Bisa saja, kawan yang berjalan bersama kita mendadak menikam punggung kita.
Tapi, kita sepakat untuk tidak takut, dan mengabarkan nyali kita yang sudah teruji berpuluh kali menghadapi teror seperti ini. Kita juga sepakat, akan mengganyang semua bentuk teror dengan cara yang beradab, dan tegas!
#Kamiberanihidup!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.