Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Berikan Dispensasi Putra Almarhum Bripka Marhum Masuk Kepolisian

Kompas.com - 11/05/2018, 22:39 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian melayat ke almarhum Bripka Marhum Frenje yang sempat disemayamkan di Mako Brimob Polri, Jakarta, Jumat (11/5/2018). Dalam kesempatan itu, Tito menyempatkan diri bertemu dengan keluarga dan putra tertua Marhum, yaitu Irfan Sang Frenje.

Marhum merupakan korban penusukan oleh orang tak dikenal di Mako Brimob pada Kamis (10/5/2018) malam. Pelaku penikaman pada akhirnya teridentifikasi bernama Tendi Sumarno.

"Pak Kapolri membantu keluarga dengan memberikan kebijakan talent scouting atau dispensasi untuk masuk polisi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal dalam keterangan resminya, Jumat (11/5/2018).

Baca juga: Tusuk Bripka Marhum di Depan Mako Brimob, Tendi Sembunyikan Pisau di Bawah Kemaluan

Iqbal menuturkan, Marhum Frenje meninggalkan istri dan tiga orang anak. Irfan merupakan anak tertua yang menjadi celah harapan untuk meringankan beban keluarga. Selain itu, kata Iqbal, Irfan diharapkan bisa meneruskan langkah ayahnya sebagai seorang polisi.

"Ini (Irfan) yang mau masuk Polri adalah anak tertua sehingga bisa ringankan beban keluarga. Kebetulan putra almarhum sedang tes seleksi masuk Bintara Polri," ujar Iqbal.

Ditikam orang tak dikenal

Bripka Marhum Frenje adalah anggota Brimob Polri yang tewas ditusuk saat berjaga di sekitar Mako Brimob, Kelapa Dua.

Kejadian terjadi pada Kamis (10/5/2018) pukul 23.29, saat operasi penanggulangan napi terorisme yang sempat menguasai rutan berhasil dilakukan.

Sebelum ditusuk, Bripka Marhum Frenje melihat orang tidak dikenal yang sedang mengamati penjagaan Korps Brimob Polri selama kurang lebih dua jam.

Pada saat itu, Marhum meminta bantuan rekannya Briptu Rahmat Muin dan Briptu Gustri Uce untuk meminta keterangan terhadap orang tak dikenal tersebut untuk dibawa ke salah satu kantor di Kor Brimob Polri untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Bripka Marhum Frenje Sudah Curiga dengan Gelagat Aneh Penikamnya

Pada saat diamankan, sempat dilakukan penggeledahan terhadap Tendi di badan dan tas yang ia bawa. Namun, aparat tidak menemukan barang mencurigakan dari Tendi.

Pada akhirnya, Tendi dibawa ke kantor Korps Brimob Polri menggunakan sepeda motor.

Setibanya di kantor, pada saat akan masuk ke suatu ruangan, Tendi secara mendadak mengeluarkan sebuah pisau yang disimpan di bawah alat kemaluannya untuk menikam Bripka Marhum.

"Pada saat berjalan ke ruangan, Bripka Marhum di depan, kemudian TS, Briptu Gustri dan Briptu Muin. TS tersebut mengejar Marhum dan menikam pada bagian perut. Setelah itu TS berbalik mengejar Briptu Gustri dengan pisau," kaya Setyo.

Namun Briptu Gustri bisa menghindar dan melakukan penembakan terhadap Tendi. Tendi pun meninggal di tempat. Sementara itu, Bripka Marhum sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob.

"Namun setelah beberapa saat menjalani perawatan, kemudian ia (Bripka Marhum) juga gugur," kata Setyo.

Kompas TV Kejuaraan Menembak, Jaring “Sniper” Handal di Surabaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com