Wiranto mengatakan, aparat sama sekali tidak melakukan negosiasi dengan para napi teroris selama melakukan operasi penanggulangan aksi terorisme di Kompleks Mako Brimob.
Menurut dia, aparat keamanan telah memberikan ultimatum agar penyandera menyerahkan diri sebelum melakukan serbuan ke dalam rutan.
Akhirnya sebanyak 145 napi terorisme menyerahkan diri dan satu persatu keluar dari rutan. Sementara 10 napi lainnya tidak mau menyerah.
Baca juga: Napi Teroris Pindahan dari Mako Brimob Tempati 3 Lapas Nusakambangan
Setelah dalam tenggat waktu yang telah ditentukan, aparat keamanan menyerbut masuk ke rutan dan membuat sisa napi teroris itu menyerah.
"Maka direncanakan serbuan dalam bentuk melucuti melumpuhkan para teroris di lokasi yang telah kami isolasi, kami kepung," kata Wiranto.
"Tentu dengan standar prosedur operasi maka aparat keamanan sebelum melakukan tindakan telah memberikan ultimatum. Jadi bukan negosiasi ya. Jadi jangan disalahartikan kami bernegosiasi tapi berikan ultimatum bahwa kita akan melakukan serbuan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.