Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Ombudsman: Pungli Masih Marak

Kompas.com - 09/05/2018, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Ombudsman Republik Indonesia Amzulian Rifai mengungkapkan, praktik pungutan liar (pungli) masih marak terjadi di banyak lembaga negara.

"Pungli masih terjadi di banyak institusi negara," kata Amzulian di kantor Ombudsman, Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Masih maraknya pungli, kata Amzulian, salah satunya tampak dari keluhan sopir truk saat menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, awal pekan ini.

Perwakilan sopir truk tersebut mengeluhkan pungli yang masih sangat masif di Indonesia.

"Itu baru di sektor transportasi, belum di sektor lainnya," jelas Amzulian.

Baca juga : Pengakuan Sopir Truk soal Pungli yang Bikin Jokowi Terkejut...

Tidak hanya itu, Amzulian meminta masyarakat untuk melaporkan apabila menjadi korban atau melihat adanya pungli.

Ombudsman, janji Amzulian, bakal menindaklanjuti laporan publik.

Dalam kesempatan itu, Amzulian menyayangkan pungli yang masih marak, padahal pemerintah sudah membentuk Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli). 

 

Untuk itu, kata dia, jajarannya akan terus mengawasi kerja Saber Pungli. 

Amzulian mengatakan pengawasan terhadap Saber Pungli dilakukan agar satgas ini bisa berfungsi dengan baik, bukan cuma baik di sisi publikasi.

"Jangan sampai bagus di publikasi tapi buruk saat implementasi. Saber pungli apa kabarnya sekarang?"

Sebelumnya, Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala menyatakan, masyarakat yang menjadi korban pungli bisa melapor kepada Ombudsman. 

Baca juga : Masyarakat Korban Pungli Disarankan Lapor Ombudsman

"Kami yang mewakili mereka memanggil dishub, kepolisian, atau pihak-pihak lain yang terlibat dalam praktik pungli tersebut," terang Adrianus.

Dalam pertenuan itu, para sopir mengeluhkan adanya pungli yang dilakukan preman, oknum petugas kepolisian, hingga petugas dinas perhubungan. Menurut Adrianus, masalah pungli adalah masalah klasik yang terus ada sampai saat ini.

Kompas TV Presiden Jokowi kedatangan tamu di Istana Kepresidenan, Selasa (7/5) siang. Tamu kali ini berasal dari paguyuban sopir truk asal Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Nasional
Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Nasional
Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya 'Back Up'

Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya "Back Up"

Nasional
Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Nasional
Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Nasional
Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Nasional
Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Nasional
Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Nasional
Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Nasional
Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com