Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Li Minta Perusahaan China di RI Utamakan Tenaga Kerja Lokal

Kompas.com - 07/05/2018, 20:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Perdana Menteri China Li Keqiang meminta perusahaan asal Negeri Tirai Bambu yang akan berinvestasi di Indonesia untuk mengutamakan tenaga kerja lokal. 

Hal tersebut diungkapkan PM Li dalam pernyataan pers bersama sebagai penutup dari rangkaian kunjungan kenegaraannya di Istana Presiden Bogor, Senin (7/5/2018). 

"Kami menekankan pada perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia, harus sebagian besar menyerap lapangan kerja dan tenaga kerja dari Indonesia," ujar PM Li. 

Menurut PM Li, dengan demikian investasi tersebut menguntungkan kedua negara, khususnya masyarakat yang berada di daerah sasaran investasi. 

Baca juga : PM China Diagendakan Bertemu Jokowi, Bahas Jalur Sutera Maritim

Diketahui, dalam pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan PM Li, Indonesia dan China menyepakati pembangunan koridor ekonomi komprehensif regional. 

Dalam kerangka kerja sama tersebut, sejumlah perusahaan China akan berinvestasi di Indonesia pada empat sektor.

Tiga di antaranya adalah pembangunan pelabuhan, pembangunan ekonomi wilayah pesisir dan pembangunan pengolahan perikanan. 

Baca juga : Buka Pertemuan Bilateral, Jokowi Bikin PM China Tertawa

"Kami juga akan mengarahkan perusahaan dari Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia pada empat koridor ekonomi tersebut," kata PM Li. 

Selain itu, Indonesia dan China diketahui juga telah menyepakati kerja sama dalam hal pembangunan Waduk Jenelata di Gowa, Sulawesi Barat dan Waduk Riam Kiwa di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.  

Kompas TV Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly, mengatakan tak perlu ada pansus terkait perpres nomor 20 tahun 2018 tentang tenaga kerja asing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com