"Kami berpengalaman, sejak PON 2004, Sea Games 2011, dan sejak 2011-2017, 42 kali event olahraga internasional diselenggarakan di Jakabaring," ucap Alex pada kesempatan yang sama.
Sejak beragam pesta olahraga internasional, imbuh dia, fasilitas dan prasarana Jakabaring Sport City tambah lengkap. Tak hanya itu, pemeliharaannya pun sangat baik.
Alex pun memiliki sejumlah cita-cita besar terkait pemanfaatan Jakabaring Sport City. Ia ingin agar arena tersebut dapat menjadi tuan rumah Piala Dunia, atau bahkan Olimpiade.
Baca juga: "Jangan Sampai Gema Asian Games Kalah Sama Piala Dunia"
Dalam kesempatan terpisah, beberapa waktu lalu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro menyatakan, untuk mencegah dampak negatif terkait pemeliharaan dan penggunaan venue selepas Asian Games 2018, perlu upaya peningkatan aktivitas atau event olahraga.
Ini sebagai bagian desain besar peningkatan prestasi olahraga Indonesia, peningkatan kepedulian masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga, dan pemanfaatan venue olahraga untuk aktivitas lain di luar olahraga, misalnya MICE (meeting, incentives, conference, and exhibition).
Bambang menyebut, contoh sukses pemanfaatan venue olahraga pasca-event adalah seperti yang ditunjukkan Palembang setelah penyelenggaraan SEA Games 2011.
"Pemda Palembang membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakabaring Sport City," tutur Bambang.
BUMD itu bertugas mengelola aset keolahragaan di Jakabaring secara profesional, sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal, baik untuk event olahraga nasional dan internasional, maupun untuk digunakan masyarakat umum.