JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadinya intimidasi di hari bebas kendaraan atau car free day (CFD) Jakarta akhir pekan lalu menyisakan pertanyaan soal pengamanan dari pihak keamanan.
Menurut Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Polri bisa saja menambah pasukan pengamanan di car free day. Namun hal ini masih perlu dipertimbangkan.
"Nanti kebijakannya di Polda, ya bisa (ditambah pasukan pengamanan). Tetapi pasti dari intelejen melihat perkembangan situasi," ujarnya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Baca juga: Soal Intimidasi di Car Free Day, Wakapolri Akui Polisi Keliru
"Sehingga ada penguatan koordinasi kan itu soal ketertiban, jadi akan dilapis. Jadi paling depan Pol PP, tetapi kalau nanti ada ancaman yang lebih besar, penguatan dari kita. Polri pasti siap membantu," sambung dia.
Mengenai penanganan kasus intimidasi di car free day, Ari mengatakan bahwa kasus tersebut ditangani oleh Polda Metro Jaya, bukan di Bareskrim. Oleh karena itu soal penetapan status tersangka, perlu dicek di Polda Metro Jaya.
Meski begitu, Bareskrim, kata Ari, siap untuk membantu Polda bila diperlukan untuk menangani penanganan kasus intimidasi di car free day lewat supervisi.
"Ya nantinya, itu kan (supervisi dari Bareskrim) enggak terlalu repot," kata dia.
Baca juga: Menkumham Ingatkan Car Free Day Harus Bebas Kegiatan Politik
Sementara itu terkait mulai banyaknya insiden yang menggangu ketertiban umum jelang pemilu, Ari mengatakan bahwa Polri sudah membentuk Satgas Nusantara.
Tugasnya untuk mencegah gangguan keamanan dengan upaya preventif.
"Komunikasi dengan tokoh-tokoh masing-masing itu dapat memberikan pencerahan terhadap warganya untuk bisa menjaga emosi dan mengendalikan diri, supaya bisa berjalan baik, sehingga dilihat kita bangsa beradab," ucapnya.