Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kalla Cawapres, Akbar Tanjung Sebut Belum Tentu Dongkrak Elektabilitas Golkar

Kompas.com - 02/05/2018, 15:11 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung menilai belum tentu elektabilitas partainya naik jika Jusuf Kalla menjadi cawapres Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Akbar menanggapi uji materi persyaratan pencalonan presiden dan wakil presiden yang dibatasi dua kali ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Belum pasti juga," kata Akbar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (2/5/2018).

Baca juga: MK Segera Tindaklanjuti Gugatan Warga yang Ingin JK Bisa Maju Cawapres Lagi

Karena itu, kata Akbar, partainya tak akan fokus pada uji materi tersebut. Ia mengatakan Golkar akan memikirkan strategi yang komprehensif untuk meningkatkan elektabilitas partainya.

Bahkan, kata Akbar, bisa saja muncul gesekan di internal koalisi partai pengusung Jokowi jika Kalla kembali menjadi cawapres.

Saat ditanya apakah Golkar akan mendukung jika nantinya MK memutuskan Kalla bisa maju kembali menjadi cawapres, ia tak menjawab.

Menurut dia, hal itu juga akan ditentukan oleh Jokowi selaku capres yang telah diusung Golkar serta PDI-P, Hanura, Nasdem, dan PPP.

"Bisa saja ada pendapat yang berbeda. Walaupun MK katakan itu, bisa saja orang punya pendapat beda. Bisa saja punya pendapat beda itu berdampak pada orang perorang. Kalau oang perorang pendapatnya begitu, mereka lebih cenderung memilih yang tak sesuai dengan itu," ucap Akbar.

Baca juga: Soal Kewenangan Tafsir UUD 1945 soal Pencalonan JK, Ini Respons MK

"Ya kita serahkan aja kepada MK. Kalau memang penafsiran itu disepakati sebagai suatu penafsiran, bahwa ya bisa saja. MK kan keputusannya final dan mengikat," lanjut dia.

Sebelumnya, Muhammad Hafidz, Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa (FSPS), dan Perkumpulan Rakyat Proletar untuk Konstitusi (Perak) mengajukan uji materi ke MK terkait persyaratan pencalonan presiden dan wakil presiden dalam Undang-undang Pemilu.

Mereka diwakili oleh kuasa hukumnya, Dorel Amir. Permohonan uji materi didaftarkan ke MK Jumat (27/4/2018) kemarin.

Kompas TV Jusuf Kalla enggan memberi kepastian ikut kembali di ajang Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com