Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Asian Games Harus Jadi Pendingin di Tengah Situasi Politik Memanas

Kompas.com - 02/05/2018, 11:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian berharap penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang menjadi pendingin di tengah situasi politik yang menghangat. Ini mengingat penyelenggaraan Asian Games yang berdekatan dengan pilkada maupun menjelang pilpres.

"Harusnya event ini jadi cooling system (sistem pendingin) di tengah mesin politik yang menghangat," ujar Tito dalam diskusi tentang persiapan Asian Games di Jakarta, Selasa (2/5/2018).

Tito menjelaskan, selain Asian Games 2018, pada tahun ini ada sejumlah agenda keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibnas) yang padat. Ia mengungkapkan, pada 27 Juni 2018 akan diselenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) di 171 wilayah di Indonesia.

Baca juga : Terorisme hingga Copet dan Jambret, Ancaman Keamanan Asian Games 2018

Selain itu, ada pula momen bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Dalam dua momen keagamaaan ini, aspek keamanan dan kelancaraan semisal pada arus mudik dan balik menjadi perhatian masyarakat.

Kemudian, pada awal Agustus 2018 akan diadakan pendaftaran pilpres. Tito menyebut, momen-momen tersebut kerap dimanfaatkan untuk menyebarkan isu-isu politik menjelang pesta demokrasi.

Oleh karena itu, penyelenggaraan Asian Games 2018 diharapkan Tito dapat meredam digiringnya perhatian masyarakat hanya ke politik. Selain itu, Asian Games 2018 juga diharapkan menjadi alat pemersatu bangsa.

"Masyarakat tidak melulu dicekoki isu politik, pertarungan kekuasaan. Lebih baik bertarung medali," ungkap Tito.

Per hari ini, tinggal 107 hari menuju penyelenggaraan Asian Games 2018. Pesta olahraga tersebut akan dihelat pada 18 Agustus hingga 2 September 2018.

Kompas TV Persani harapkan sebuah medali emas dari kelas apa saja yang dipertandingkan.  
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com