Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Besar Al Azhar: Kita Harus Moderat karena Ekstrem Itu Tidak Baik

Kompas.com - 01/05/2018, 19:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Imam Besar dan Grand Syeikh Al Azhar Mesir, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb menegaskan bahwa umat Islam sebaiknya menghindari ekstremisme dalam mengimplementasikan nilai-nilai agama.

"Jangan terlalu ekstrem dalam melakukan sesuatu. Kita harus berada di posisi tengah karena ekstrem itu tidak baik," ujar Ahmad dalam pidatonya di acara pembukaan Konsultasi Tingkat Tinggi Ulama dan Cendikiawan Muslim se-Dunia Wasathiyah Islam di Ruang Garuda, Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/5/2018).

Ekstremisme, lanjut Ahmad, telah membawa dampak yang buruk bagi Islam sendiri.

Jika ada kelompok umat Islam yang mengatakan ajaran yang mereka anut adalah yang paling benar dibandingkan ajaran umat Islam yang lain, maka dapat dipastikan umat Islam sendiri akan terpecah belah.

"Contoh saja, ada salafi, sufi, modernis, takfiri. Mereka semua bermusuhan dan dia menganggap kelompok yang lainnya kafir sehingga tidak akan menyalati jika mereka meninggal, tidak saling menyapa, kepercayaan antarumat jadi hilang, munculnya fitnah," ujar Ahmad.

Oleh sebab itu, ia mengapresiasi diselenggarakannya KTT Ulama dan Cendikiawan Muslim se-Dunia Wasathiyah Islam.

Ia berharap forum itu menjadi wadah ulama dan cendikiawan Muslim dunia dalam mengembangkan poros baru, yakni wasathiyah Islam atau Islam jalan tengah (moderat).

Ahmad juga berharap pembahasan pengembangan Islam moderat juga menyinggung kondisi umat Muslim dunia yang masih terbelakang dalam hal ekonomi.

"Umat Islam itu juga sedang mengidap penyakit sangat kritis, penyakit dari dalam, yaitu kemiskinan, kemunduran ekonomi dan tantangan dari luar, yakni konspitasi dan kekuatan politik luar. Saya harap umat Islam dapat mengandalkan persatuan negara-negara Islam agar bisa menghadapi tantangan itu," lanjut Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com