Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disentil Jokowi, Promosi Asian Games Akan Dikampanyekan Besar-besaran

Kompas.com - 30/04/2018, 18:49 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh kementerian dan lembaga memutuskan untuk mempromosikan gelaran Asian Games 2018 secara bersama-sama.

Keputusan ini diambil setelah sejumlah menteri menggelar rapat koordinasi promosi Asian Games yang sebelumnya disentil Presiden Joko Widodo karena belum maksimal.

"Promosi di semua media akan kami gunakan baik digital maupun konvensional, di billboard semua dipakai," ujar Menteri Pariwisata Arif Yahya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin 930/4/2018).

"Kami akan mengerahkan seluruh kementerian dan lembaga. Kami harapkan anak sekolah ikut berpartisipasi," sambung dia.

(Baca juga : Jokowi: Promosi Asian Games 2018 Belum Signifikan)

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Asian Games (Inasgoc) Erick Thohir mengatakan, dengan keputusan ini maka promosi Asian Games 2018 yang dilakukan oleh kementerian dan lembaga tidak lagi berjalan sendiri-sendiri.

Ia yakin, dengan penyelarasan promosi Asian Games 2018, maka dampak promosinya akan lebih masif.

Nantinya, masyarakat juga akan diajak untuk ikut serta berpastisipasi dalam promosi Asian Games.

(Baca juga : Wapres: Minimal Indonesia Peringkat ke-10 di Asian Games 2018)

Soal anggaran, Erick mengatakan, setiap kementerian dan lembaga sudah memiliki anggaran promosi Asian Games.

Sementara dari total anggaran Asian Games 2018 yang mencapai Rp 6,6 triliun, kata dia, sebanyak 2,5 persennya adalah anggaran untuk promosi.

Sementara dana dari sponsor yang sebesar Rp 800 miliar, sekitar Rp 10-15 miliar akan dialokasikan untuk promosi ke media.

(Baca juga : Wapres: Semua Venue Asian Games Harus Selesai Juni 2018)

Rencananya, promosi besar-besaran itu akan mulai dilakukan mulai 10 Mei 2018, atau tepat 100 hari jelang gelaran Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Pada 13 Mei 2018 juga akan ada parade.

"Jadi insya Allah dengan kampanye menyeluruh dampaknya lebih besar dan masyarakat sendiri juga harus berani berpartisipasi karena tentu apa artinya promosi kalau masyarakat tidak partisipasi," kata Erick.

Pemerintah mengharapkan dengan promosi besar-besaran ini, masyarakat akan ikut demam Asian Games 2018.

Kompas TV Naiknya bonus ini, menjadi salah satu rangsangan untuk mewujudkan target masuk 10 besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com