Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Buwas Pelintir Mafia Pangan

Kompas.com - 30/04/2018, 09:23 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Teka-teki masa depan mantan Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso terjawab sudah pada pekan lalu.

Setelah pensiun dan meletakkan jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), kini mantan Kabareskrim itu duduk di kursi Direktur Utama Perum Bulog.

Hal ini setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengangkat pria yang kerap disapa Buwas itu menggantikan Djarot Kusumayakti.

Pengangkatan Buwas sebagai Dirut Perum Bulog tak mengagetkan. Sebab, sebelumnya kabar tersebut sudah bocor ke media. Bahkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla langsung melayangkan pujian untuk Buwas saat ditanya soal kabar Buwas akan memimpin Perum Bulog.

"Hanya kalau Anda bicara Budi Waseso, dia seorang pekerja keras dan konsekuen," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Baca juga: Dikabarkan Akan Pimpin Bulog, Budi Waseso Dapat Pujian Jusuf Kalla

Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengatakan, pengangkatan Buwas sebagai Dirut Perum Bulog merupakan suatu penyegaran.

Pemerintah ingin mendorong Perum Bulog menjalankan perannya kian baik, mulai dari menjaga harga dasar pembelian gabah petani, stabilisasi harga khususnya harga pokok, hingga pengelolaan stok pangan dan bahan pangan lainnya di luar beras.

Direktur Institut Agroekologi Indonesia (INAgri) Syahroni menilai Buwas sebagai sosok yang tegas dan berani sehingga potensial untuk mampu memberantas mafia pangan hingga ke akar-akarnya.

"Latar belakang dan pengalaman Buwas menangani mafia pungli ketika di Bareskrim dan memberantas mafia narkoba ketika di BNN jadi modal pengalaman untuk membongkar mafia pangan," katanya di Jakarta, Minggu (29/4/2018).

Baca juga: Menteri BUMN Tunjuk Buwas Jadi Dirut Bulog

Harapan besar sektor pangan memang kini ada di pundak Buwas. Rekam jejaknya selama di kepolisian dan BNN menjadi dasar banyak pihak menaruh harapan kepadanya memberantas mafia pangan.

Selama ini, bukan hal aneh lagi harga-harga kebutuhan pokok kerap melambung tinggi. Hal ini tentu saja membuat masyarakat kecil berteriak.

Sementara itu, pemerintah kerap mengatakan bahwa lonjakan harga kebutuhan pokok disebabkan oleh campur tangan mafia pangan.

Tentu saja tahun ini, pemerintah tak ingin harga-harga kebutuhan pokok meroket seperti tahun-tahun ke belakang. Apalagi, di tahun politik, tak stabilnya harga kebutuhan pokok akan menjadi santapan lawan politik untuk mengkritik kerja pemerintah.

Pekerjaan Buwas

Pengangkatan Buwas sebagai Dirut Perum Bulog juga berdekatan dengan momentum jelang bulan Ramadhan. Seperti diketahui, jelang bulan Ramadhan harga-harga kebutuhan pokok kerap melonjak.

Artinya, Buwas tak bisa santai-santai dengan posisi barunya. Kalau ia bisa tegas kepada bandar narkoba, kali ini ia juga harus menunjukkannya di sektor pangan.

Apalagi, Buwas tak sendiri, kepolisan sudah lebih dulu membentuk Satgas Pangan untuk ikut menjaga stabilitas harga di pasaran. Tentu dengan pengalaman Buwas di kepolisian, sinergi antara Polri dengan Bulog bisa kuat.

Sebenarnya sebelum pensiun dari kepolisian, Buwas mengatakan, apabila negara tetap membutuhkannya, ia siap.

Kini, panggilan itu datang, saatnya ia membuktikan kata-katanya untuk memberantas para mafia pangan yang kerap mencekik kantong-kantong rakyat.

Kompas TV Irjen Heru Winarko dan Komjen (Purn) Budi Waseso menandatangani berkas serah terima jabatan, Senin (5/3/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com