Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Siklon Tropis Flamboyan, Cuaca Buruk Melanda Indonesia

Kompas.com - 29/04/2018, 12:50 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau tumbuhnya siklon tropis Flamboyan di Samudra Hindia dan sekitar 1.345 kilometer barat daya Pulau Enggano atau 1.410 kilometer barat daya Bengkulu.

Pemantauan itu dilakukan sejak tanggal 28 April 2018 sekitar pukul 19.00 WIB.

Siklon ini telah memunculkan cuaca buruk, seperti hujan deras, angin kencang, dan puting beliung, belakangan ini dan beberapa hari ke depan.

"Posisi siklon tropis Flamboyan berada di 8,6 Lintang Selatan dan 90,5 Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 65 kilometer per jam (35 knot) dengan pergerakan ke arah barat, barat daya dengan kecepatan 9 kilometer per jam (5 knot) menjauhi wilayah Indonesia," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Gedung BMKG, Jakarta, Minggu (29/4/2018).

Dwikorita menjelaskan, dalam 24 jam ke depan, siklon ini masih memiliki kecenderungan peningkatan intensitasnya hingga mencapai kecepatan angin maksimum 85 kilometer per jam (45 knot).

Baca juga: Siklon Tropis Marcus di Samudra Hindia, Nelayan Diminta Waspadai Kenaikan Gelombang

Berdasarkan pantauan BMKG, pada hari ini, siklon tropis Flamboyan telah meninggalkan wilayah tanggung jawab (Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta dan memasuki wilayah Regional Specialized Meteorologica Center (RSMC)Tropical Cyclone Center La Reunion.

Di sisi lain, Dwikorita memaparkan bahwa siklon ini memberikan dampak pada peningkatan tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Pertama, akan terjadi peningkatan tinggi gelombang Iaut dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter di perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, dan perairan Enggano.

"Terjadi juga gelombang Iaut dengan tinggi 2,5 hingga 4 meter di wilayah perairan selatan Jawa, Samudra Hindia, barat Lampung, hingga selatan Jawa," ujar Dwikorita.

Selain fenomena siklon, BMKG juga mengungkapkan adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) basah yang meningkatkan suplai uap air yang berkontribusi pada pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat hingga tengah.

"Meskipun sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, tetapi wilayah Iainnya masih berada dalam masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Masa transisi biasanya ditandai dengan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif Iokal," ucapnya.

Baca juga: Siklon Tropis Marcus Menjauh, BMKG Imbau Tetap Waspadai Cuaca Buruk

Menurut Dwikorita, MJO basah ini dapat mengakibatkan terjadinya hujan Iebat, angin kencang, dan puting beliung.

Ia mencontohkan, adanya angin kencang dan puting beiiung yang terjadi di Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta pada 24 April lalu yang menghancurkan sejumlah rumah warga.

"Ini fenomena cuaca yang bergerak dari Samudra Hindia setiap 30-90 hari sekali, durasi apabila memasuki wilayah Indonesia sekitar 7-10 hari," paparnya.

BMKG akan terus memantau dampak siklon Flamboyan dan MJO basah ini selama beberapa hari ke depan.

Dwikorita mengimbau agar masyarakat bisa mendapatkan informasi cuaca terkini dari layanan situs web, akun Twitter, dan aplikasi resmi BMKG.

Kompas TV BMKG mengimbau masyarakat waspadai cuaca ekstrem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com