JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua DPR, Setya Novanto tampak kebingungan menjawab pertanyaan majelis hakim saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Novanto kebingungan saat ditanya apakah dia pingsan atau tertidur setelah mengalami kecelakaan.
"Pingsan atau tidur? Kalau pingsan tidak ingat apa-apa. Saksi harus bedakan mana tidur, mana yang pingsan," ujar ketua majelis hakim Mahfudin kepada Novanto.
(Baca juga : 9 Poin Menarik dari Kesaksian Perawat dan Sekuriti soal Setya Novanto)
Novanto mengaku, tidak sadarkan diri saat mengalami kecelakaan pada 16 November 2017 lalu.
Ia mengaku, mengalami benturan di bagian kepala sesaat sebelum pingsan.
Menurut Novanto, kesadarannya baru pulih saat sudah berada di kamar VIP 323 Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta.
Saat itu, menurut Novanto, dokter Bimanesh memperkenalkan diri kepadanya.
(Baca juga : Direktur RS Permata Hijau Akui Ada Ketidakwajaran Perawatan Novanto)
Novanto juga mengaku tidak dapat mengingat saat perawat memasang perban di kepalanya.
"Seingat saya pingsan, kalau tertidur saya pasti bangun," kata Novanto.
Keterangan Novanto tersebut berbeda dengan keterangan beberapa saksi sebelumnya.
Menurut petugas keamanan rumah sakit yang ikut membawa Novanto ke ruang rawat inap, saat itu Novanto masih dalam keadaan sadar.
(Baca juga : Sekuriti RS Pastikan Novanto Tidak Pingsan karena Minta Tolong Ambilkan Modem)
Bahkan, Novanto masih sempat meminta tolong petugas keamanan rumah sakit mengambilkan modem internet yang jatuh saat baru turun dari mobil.
"Waduh enggak tahu, saya enggak pernah pegang modem, saya termasuk gaptek, dan waktu jadi Ketua DPR, ajudan yang pegang HP," kata Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.