Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Indonesia Bisa Maju dengan Inovasi dan Kreativitas Generasi Muda dan Wanita"

Kompas.com - 27/04/2018, 06:27 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini Indonesia akan menjadi negara maju. Namun menurut Kalla, ada syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai hal itu.

"Insya Allah Indonesia juga akan jadi negara besar dengan inovasi dan kreativitas generasi muda dan wanita," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

(Baca juga: Kekayaan Intelektual di Tangan Anak-anak Zaman Now)

Menurut Kalla, generasi muda adalah tulang punggung kemajuan suatu bangsa. Sebab generasi muda memiliki kemampuan berinovasi dan berkreativitas untuk mengembangkan ekonomi bangsanya.

Pemerintah, tutur dia, memiliki kewajiban untuk menjaga semangat anak-anak muda berinovasi dan beraktivitas. Caranya yakni dengan mengakui hasil inovasi atau kreativitas tersebut termasuk memberikan hak kekayaan intelektual (HAKI) atau paten.

Dengan diakuinya produk inovasi dan kreativitas, maka akan banyak manfaat yang diterima oleh suatu bangsa.

"Samsung, Apple dibikin di Indonesia, dibikin di Vietnam, dibikin di Cina, tetapi yang paling menikmatinya negara dimana teknologi itu diciptakan," kata dia.

(Baca juga: Menkumham Buka Pameran Hari Kekayaan Intelektual Sedunia di Monas)

Menurut Kalla, salah satu indikasi kemajuan suatu bangsa selalu terkorelasi dengan banyaknya paten yang didaftarkan oleh masyarakatnya. Paten itu diperoleh atas hasil inovasi dan kreativitas.

Sayangnya kata dia, paten yang sudah didaftarkan oleh Indonesia tak sebanding dengan negara lain yang penduduknya lebih sedikit. Oleh karena itulah ia menilai menjaga kekayaan intelektual dengan mendaftarkannya menjadi hal yang penting.

"Karena itulah upaya menjaga kekayaan intelektual ini agar tetap ada semangat berinovasi," ucap Wapres.

Kompas TV Kegiatan melukis mural di dinding stadion ini memecahkan rekor MURI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com