Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: "Emang" Ada Partai yang Dukung Gatot Nurmantyo Maju?

Kompas.com - 26/04/2018, 11:04 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mempertanyakan adanya kelompok yang mendeklarasikannya sebagai calon wakil presiden bersama Gatot Nurmantyo sebagai calon presiden.

Menurut dia, hingga saat ini belum ada partai yang akan mengusung Gatot sebagai calon presiden, termasuk PKB.

Muhaimin mengatakan, PKB belum pernah mendeklarasikan Gatot sebagai calon presiden.

"Emang ada partai yang mendukung dia (Gatot) maju juga?" kata Muhaimin di kediaman Akbar Tandjung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/4/2018) malam.

Baca juga: Cak Imin Sebut Tak Ada Pilihan Lain Selain Jokowi-Muhaimin

Muhaimin mengaku tak tahu siapa pihak yang mendeklarasikan dirinya dengan Gatot. Saat ini, ia fokus mengampanyekan Jokowi-Muhaimin (Join).

Ia berharap bisa mendampingi Joko Widodo sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2019.

"Kami konsentrasi dengan JOIN," lanjut Muhaimin yang biasa disapa Cak Imin.

Kelompok Pro-1 mendeklarasikan dukungan terhadap mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sebagai capres-cawapres 2019 di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Kelompok Pro-1 mendeklarasikan dukungan terhadap mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sebagai capres-cawapres 2019 di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).

Gatot-Cak Imin

Sebelumnya, Kelompok Pro-1 mendeklarasikan dukungan kepada Gatot Nurmantyo dan Cak Imin sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk 2019.

Mereka membentuk kelompok relawan dengan nama Pondok Gatot-Muhaimin.

Ketua Pro-1 Nasional Baihaqi Maisin mengatakan, kelompoknya melihat Gatot dan Muhaimin sebagai pasangan ideal untuk menjadi poros baru dalam Pemilihan Presiden 2019.

"Dengan pertimbangan dalam segala hal serta melihat perkembangan politik dan demokrasi yang ada, kami usung pasangan Gatot dan Muhaimin sebagai capres dan cawapres," ujar Baihaqi dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (14/4/2018).

Baca juga: Sebelum Dukung Gatot-Muhaimin, Pro-1 Pernah Pasangkan Muhaimin dengan AHY

Baihaqi mengungkapkan alasan memilih Gatot sebagai capres bersama cawapres Muhaimin karena Presiden Joko Widodo belum menyambut baik ajakan Muhaimin untuk berpasangan di Pilpres 2019.

Sehari setelahnya, Forum Komunikasi Ustazah (Fokus) juga mendeklarasikan dukungan kepada Gatot dan Cak Imin sebagai capres-cawapres di Pilpres 2019.

Koordinator Fokus Ida Mursidah saat deklarasi di kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat, Minggu (15/4/2018), mengatakan, pada masa mendatang Indonesia membutuhkan pemimpin yang amanah, gagah, dan merakyat dalam menjalankan tugas kenegaraan.

Ia menilai, sosok Gatot dan Cak Imin mampu memahami dan memberikan jalan keluar permasalahan bangsa, terutama dalam bidang ekonomi.

Kompas TV Gatot juga mengisyaratkan siap mengabdi untuk negara, baik sebagai capres maupun cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com