Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rame Hari Ini, Selasa 24 April 2018

Kompas.com - 24/04/2018, 20:02 WIB
Heru Margianto

Editor


JAKARTA, KOMPAS.com - Apa saja yang menjadi topik pembicaraan di Kompas.com hari ini? Berikut tiga isu paling menarik perhatian pembaca hari ini. 

1. Setya Novanto Divonis 15 Tahun Penjara

Mantan Ketua DPR Setya Novanto divonis 15 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Menurut majelis hakim, Novanto terbukti melakukan korupsi proyek e-KTP tahun anggaran 2011-2013. Ia terbukti memperkaya diri sendiri, orang lain, dan korporasi. Baca: Menurut Hakim, Setya Novanto Terbukti Memperkaya Diri, Orang Lain, dan Korporasi

Selain divonis 15 tahun penjara dan denda Rp 500 juta, ia diwajibkan membayar uang pengganti 7,3 juta dollar AS dikurangi Rp 5 miliar yang telah dititipkan kepada penyidik. Jika menggunakan kurs rupiah tahun 2010, totalnya sekitar Rp 66 miliar. Baca: Setya Novanto Divonis Bayar Uang Pengganti Sekitar Rp 66 Miliar

Baca juga: Hakim Cabut Hak Politik Setya Novanto

Ikuti perkembangan berita soal Setya Novanto dalam topik Dugaan Korupsi E-KTP.

Presiden Joko Widodo saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Senin (31/10/2016).Kementerian Sekretaris Negara Presiden Joko Widodo saat bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Senin (31/10/2016).

2. Survei Kompas soal Pilpres 2019

Survei Litbang Kompas menunjukkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) paling banyak dipilih responden untuk kembali maju di Pilpres 2019 mendampingi Presiden Joko Widodo. JK dipilih 15,7 persen responden.

Tokoh kedua yang paling banyak dipilih responden sebagai cawapres Jokowi adalah Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerindra itu dipilih 8,8 persen responden. Baca selengkapnya di sini

Sementara, jika Prabowo maju sebagai calon presiden, sosok yang paling banyak dipilih untuk menjadi pendamping Prabowo sebagai calon wakil presiden adalah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Gatot yang baru pensiun dari militer pada pengujung Maret 2018 itu dipilih 8,3 persen responden.

Di bawah Gatot, ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies yang diusung Prabowo maju di Pilkada DKI itu mendapatkan 6,8 persen responden.

Baca selengkapnya di sini. Baca juga : Survei Kompas: Pemilih Jokowi Terbelah Tanggapi Duet Jokowi-Prabowo

Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri memaparkan tentang situasi ketenagakerjaan di Indonesia di Kantor Kemenakertrans Jakarta, Kamis (18/1/2018).KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri memaparkan tentang situasi ketenagakerjaan di Indonesia di Kantor Kemenakertrans Jakarta, Kamis (18/1/2018).

3. Soal Tenaga Kerja China di Indonesia

Belakangan ini berkembang kekhawatiran yang menyebut soal serbuan tenaga kerja asing (TKA) Cina yang masuk ke Indonesia. Betulkah demikian faktanya?

Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri menyatakan sebaliknya.

"Bukan (tenaga kerja) China yang menyerang kita, kita yang menyerang China," kata Hanif

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Nasional
Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Nasional
Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Setelah Bertemu Jokowi, Menlu China Wang Yi Akan Temui Prabowo

Nasional
Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Palsu Pelat TNI: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Palsu Pelat TNI: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Nasional
Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri...

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri...

Nasional
Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com