JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia tak bisa dihindari di tengah era globalisasi seperti saat ini. Akan ada risiko bila hal tersebut dibatasi atau dipersulit.
"Apabila kita persulit, maka mereka dengan mudah pindah ke Thailand, Vietnam, Malaysia," ujarnya saat membuka Munas Apindo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (24/4/2018).
"Kita (nanti) marah lagi kenapa investasi kurang. Ini suatu dilema-dilema yang harus kita selesaikan," sambung dia.
Kalla mengatakan, tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia merupakan tenaga kerja ahli. Kedatangannya juga bersamaan dengan masuknya investasi asing ke Indonesia.
Baca juga : Menyoal Tenaga Kerja Asing dan Dampaknya untuk Indonesia
Oleh karena itu, menurutnya, penting untuk membuka pintu kepada tenaga kerja asing agar investasi masuk ke Indonesia.
Lewat investasi, ucap dia, maka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia akan tercipta.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
Perpres ini diharapkan bisa mempermudah tenaga kerja asing (TKA) masuk ke Indonesia yang berujung pada peningkatan investasi dan perbaikan ekonomi nasional.
Baca juga : Gandeng Yusril, KSPI Akan Gugat Perpres Tenaga Kerja Asing ke MA
Namun, Perpres tersebut mengundang banyak kritikan. Bahkan rencananya akan segera digugat ke Mahkamah Agung (MA).
Kalla mengungkapan keheranannya kepada pihak-pihak yang ramai-ramai mengkritik masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia.
Padahal, ucap dia, tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia masih kalah dibandingkan tenaga kerja Indonesia yang bekerja ke negara lain.
"Ada 2 juta orang Indonesia bekerja di Malaysia, tapi Malaysia tidak pernah ribut walaupun 2 juta. Kita, (TKA) masuk sedikit ribut," ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.