JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan, siap mengamankan peringatan Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei 2018.
Penyataan itu disampaikan oleh Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Syafruddin usai bertamu Menko Polhukam Wiranto, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (23/4/2018).
"Sudah disiapkan (pengamanan). Seperti rutin saja. Namanya hari ulang tahun ya jadi bukan sesuatu yang mengkhawatirkan," ujar Syafruddin.
Baca juga : May Day, Buruh Turun ke Jalan dan Deklarasi Capres 2019
Menurut Syafruddin, Polri belum mendapatkan informasi mengenai jumlah buruh yang akan melakukan aksi demontrasi pada perayaan May Day tahun ini. Hingga Senin pagi, Polri belum menerima permohonan izin aksi demonstrasi.
Soal pengamanan, Polri akan melakukan seperti hari-hari biasa.
"Ya seperti biasa aja (pengaman), rutin. Polda Metro kalau di Jakarta, Polda Jabar kalau di Jabar, Polda Bnten kalau di Banten," kata dia.
Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPMI) akan mendeklarasikan calon presiden (capres) yang dukung buruh pada Pilpres 2019.
Baca juga : May Day Aman, Menaker: Gerakan Buruh Kian Dewasa
Rencana deklarasi itu akan bersamaan dengan aksi demonstrasi sekitar 150.000 buruh se- Jabotabek pada peringatan Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei 2018.
"Di Istora Senayan akan dilakukan pidato penyampaian tuntutan tentang isu buruh dan deklarasi calon Presiden 2019 yang didukung buruh Indonesia," ujar Presiden Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (22/4/2018).
Sebelum ke Istora Senayan, buruh terlebih dulu akan berkumpul di depan Istana Negara pada pukul 10.00 WIB. Di sana, buruh akan menyampaikan beberapa tuntutan kepada Presiden Jokowi.
Perayaan Hari Buruh atau May Day tak hanya di Jabodetabek namun seluruh Indonesia. KSPI mengatakan 1 juta buruh diseluruh Indonesia akan turun ke jalan pada May Day tahun ini.