Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Yakin Elektabilitas Jokowi Capai 60 Persen jika "Head to Head" dengan Prabowo

Kompas.com - 23/04/2018, 13:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily memperkirakan, elektabilitas Presiden Joko Widodo bisa mencapai 60 persen bila hanya dihadapkan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Ace menanggapi hasi survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Jokowi sebesar 55,9 persen, sedangkan Prabowo 14,1 persen.

Ace menilai, saat ini elektabilitas Jokowi hanya sebesar 55,9 persen karena masih dihadapkan dengan calon presiden (capres) selain Prabowo.

Dalam survei tersebut, Jokowi dihadapkan pula dengan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang elektabilitasnya 1,8 persen.

"Sebetulnya elektabilitas Pak Jokowi ini bisa jadi mencapai 60 persen jika head to head dengan Pak Prabowo. Dalam simulasi banyaknya kandidat capres, elektabilitas sudah mencapai 55,9 persen," kata Ace melalui pesan singkat, Senin (23/4/2018).

(Baca juga : Survei Kompas: Jokowi 55,9 Persen, Prabowo 14,1 Persen)

Ia menambahkan, Golkar akan terus bekerja memelihara tren peningkatan elektabilitas Jokowi hingga menjelang hari pencoblosan.

Menurut Ace, elektabilitas Jokowi akan semakin tinggi jika berbagai proyek infrastruktur selesai dibangun.

Selain itu, elektabilitas Jokowi juga akan meningkat bila program yang menyentuh kebutuhan rakyat seperti Progran Keluarga Harapan, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat diperbanyak.

Ia mengatakan, pemilihan calon wakil presiden juga akan menentukan peningkatan elektabilitas Jokowi.

(Baca juga : Survei Kompas: Kepuasan Pemerintahan Jokowi Meningkat Jadi 72,2 Persen)

Jika elektabilitas Jokowi semakin meningkat, Ace optimistis, mantan Gubernur DKI itu akan terpilih untuk kedua kalinya sebagai Presiden.

"Sebab kompetitor Pak Jokowi belum ada yang terlihat kuat. Pak Prabowo malah mengalami penurunan elektabilitas. Kandidat lain pun tak ada yang terlihat kuat," lanjut Ace.

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Jokowi mengalami kenaikan. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto yang menjadi penantang terkuat petahana justru mengalami penurunan.

Dikutip dari Kompas, responden yang memilih Jokowi apabila pilpres digelar saat ini mencapai 55,9 persen.

(Baca juga : Fadli Zon Tetap Yakin Prabowo Jadi Presiden meski Elektabilitas Turun)

Angka itu meningkat dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, elektabilitas Jokowi masih 46,3 persen.

Sementara itu, potensi keterpilihan Prabowo Subianto 14,1 persen, turun dari hasil survei enam bulan lalu yang merekam angka 18,2 persen.

Survei ini dilakukan pada 21 Maret-1 April 2018 sebelum Prabowo menyatakan kesiapannya maju sebagai calon presiden di Rakornas Partai Gerindra, 11 April lalu.

Naiknya elektabilitas Jokowi dan turunnya potensi keterpilihan tokoh-tokoh penantangnya bisa dijelaskan dari dua sisi.

Pertama, naiknya kepuasan terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Kedua, masih kaburnya kepastian calon penantangnya untuk maju dalam Pemilu 2019.

Kompas TV Romahurmuziy mengatakan Gerindra menawarkan opsi Prabowo Subianto untuk bisa jadi cawapres Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com