Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Sepakat Istri Gus Dur Termasuk Tokoh Perempuan Berpengaruh Dunia

Kompas.com - 22/04/2018, 16:16 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud MD sepakat dengan masuknya nama Sinta Nuriyah, istri almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time.

"Memang Bu Sinta Nuriyah itu jadi pelanjut ide Gus Dur untuk kemanusian, hak asasi dan demokrasi," ujar Mahfud saat ditemui di sela kegiatannya di Kantor DPP PSI Jakarta, Minggu (22/4/2018).

Menurut Mahfud, setelah Gus Dur wafat, Sinta tak pernah berhenti berkeliling Indonesia, bahkan hingga ke daerah-daerah terpencil.

(Baca juga: Istri Gus Dur Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia)

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD di Jakarta, Kamis (16/11/2017) Kompas.com/YOGA SUKMANA Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD di Jakarta, Kamis (16/11/2017)

 

Sebagaimana Gus Dur, menurut Mahfud, Sinta juga mendorong terwujudnya masyarakat yang pluralis dan saling bertoleransi.

Sinta juga selalu aktif dalam kegiatan keagamaan.

"Kalau bulan ramadhan, dia tidak di rumah, sahur bersama di daerah-daerah. Sehari-hari melakukan pertemuan, beri santunan dan membesarkan hati rakyat. Menurut saya, dia layak jadi salah satu tokoh perempuan yang berpengaruh," kata Mahfud.

Sebelumnya, majalah Time kembali merilis daftar tahunan 100 orang paling berpengaruh di dunia.

Yang menarik adalah di bagian "ikon". Dari 16 nama, ada sosok Sinta Nuriyah.

(Baca juga: Sejarawan Inggris: Gus Dur dan Ahok seperti Soekarno dan Diponegoro)

Mona Eltahawy, jurnalis AS berdarah Mesir yang menulis ulasan soal Sinta Nuriyah, menyebut mantan Ibu Negara itu mengibaratkan keragaman agama di Indonesia sebagai sebuah taman bunga.

"Ada bunga melati, mawar, anggrek, dan bunga-bunga lainnya. Semua bunga itu indah. (Namun) Tidak ada yang bisa memaksa melati menjadi anggrek atau mawar menjadi bunga lainnya," ujar Sinta Nuriyah seperti ditulis Eltahawy.

Eltahawy menulis, di kala kelompok keagamaan garis keras mulai muncul di Indonesia dan berupaya merusak taman bunga itu, Sinta Nuriyah tetap kukuh.

Sinta yang menjuluki dirinya sebagai feminis Muslim itu amat memahami bagaimana agama yang dipolitisasi bisa berperilaku buruk terhadap perempuan dan kaum minoritas.

(Baca juga: Gus Dur, Gus Mus, dan Jalan Cinta untuk Diplomasi Israel-Palestina)

Sinta, lanjut Eltahawy, kerap menjadi penasihat kelompok perempuan transjender, mendukung kelompok agama minoritas, dan memilih untuk mendukung kelompok paling lemah ketimbang hidup nyaman sebagai mantan istri seorang presiden.

Dalam katagori ikon ini, Sinta Nuriyah bersanding dengan penyanyi berdarah Latin Jennifer Lopez, pemeran "Black Panther" Chadwick Boseman, serta penyanyi Rihanna.

Kompas TV Ia dianggap mewakili islam nusantara yang beragam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com