JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud MD sepakat dengan masuknya nama Sinta Nuriyah, istri almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time.
"Memang Bu Sinta Nuriyah itu jadi pelanjut ide Gus Dur untuk kemanusian, hak asasi dan demokrasi," ujar Mahfud saat ditemui di sela kegiatannya di Kantor DPP PSI Jakarta, Minggu (22/4/2018).
Menurut Mahfud, setelah Gus Dur wafat, Sinta tak pernah berhenti berkeliling Indonesia, bahkan hingga ke daerah-daerah terpencil.
(Baca juga: Istri Gus Dur Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia)
Sebagaimana Gus Dur, menurut Mahfud, Sinta juga mendorong terwujudnya masyarakat yang pluralis dan saling bertoleransi.
Sinta juga selalu aktif dalam kegiatan keagamaan.
"Kalau bulan ramadhan, dia tidak di rumah, sahur bersama di daerah-daerah. Sehari-hari melakukan pertemuan, beri santunan dan membesarkan hati rakyat. Menurut saya, dia layak jadi salah satu tokoh perempuan yang berpengaruh," kata Mahfud.
Sebelumnya, majalah Time kembali merilis daftar tahunan 100 orang paling berpengaruh di dunia.
Yang menarik adalah di bagian "ikon". Dari 16 nama, ada sosok Sinta Nuriyah.
(Baca juga: Sejarawan Inggris: Gus Dur dan Ahok seperti Soekarno dan Diponegoro)
Mona Eltahawy, jurnalis AS berdarah Mesir yang menulis ulasan soal Sinta Nuriyah, menyebut mantan Ibu Negara itu mengibaratkan keragaman agama di Indonesia sebagai sebuah taman bunga.
"Ada bunga melati, mawar, anggrek, dan bunga-bunga lainnya. Semua bunga itu indah. (Namun) Tidak ada yang bisa memaksa melati menjadi anggrek atau mawar menjadi bunga lainnya," ujar Sinta Nuriyah seperti ditulis Eltahawy.
Eltahawy menulis, di kala kelompok keagamaan garis keras mulai muncul di Indonesia dan berupaya merusak taman bunga itu, Sinta Nuriyah tetap kukuh.
Sinta yang menjuluki dirinya sebagai feminis Muslim itu amat memahami bagaimana agama yang dipolitisasi bisa berperilaku buruk terhadap perempuan dan kaum minoritas.
(Baca juga: Gus Dur, Gus Mus, dan Jalan Cinta untuk Diplomasi Israel-Palestina)
Sinta, lanjut Eltahawy, kerap menjadi penasihat kelompok perempuan transjender, mendukung kelompok agama minoritas, dan memilih untuk mendukung kelompok paling lemah ketimbang hidup nyaman sebagai mantan istri seorang presiden.
Dalam katagori ikon ini, Sinta Nuriyah bersanding dengan penyanyi berdarah Latin Jennifer Lopez, pemeran "Black Panther" Chadwick Boseman, serta penyanyi Rihanna.