JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-32 Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) di Singapura pada 27-28 April 2018.
Tema KTT ASEAN tersebut adalah "Building Resilience and Innovated ASEAN" atau membangun ASEAN yang tangguh dan inovatif.
"Ibu Menteri Luar Negeri dan Presiden akan menghadiri pertemuan ASEAN Ministerial Meeting dan juga ASEAN Summit di Singapura," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir di kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
KTT ASEAN tersebut akan membahas berbagai kerja sama antar-negara anggota ASEAN.
"Akan dibahas dalam KTT mengenai kerja sama eksternal atau langkah ke depan dan tentu terkait isu regional-internasional," kata Direktur Kerja Sama Politik Keamanan Asean Kemenlu RI, Mochammad Chandra Widya Yudha.
(Baca juga: Jokowi Pastikan Gedung Sekretariat ASEAN Rampung Awal 2019)
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga akan mendorong kerja sama keamanan siber atau cyber security dan proses membangun komunitas (community building process) untuk memajukan ASEAN Smart City Network yang merupakan program ASEAN.
"Ini juga sesuai dengan program Indonesia, gerakan menuju 100 smart city. Intinya mendorong penggunaan teknologi untuk memajukan kota," ujar Chandra.
KTT itu juga akan membahas hal lainnya seperti perjanjian ekstradisi ASEAN, perlindungan buruh migran, hingga persoalan Laut China Selatan.
"Kerja sama untuk ekstradisi itu masuk dalam kerangka kerja sama ASEAN. Model law sudah dibuat dan sudah disepakati, akan dibahas untuk dijadikan suatu perjanjian di ASEAN," ujar Chandra.
Untuk penyelesaian persoalan Laut China Selatan, Indonesia mendorong pengelolaan keamanannya bisa dilakukan sesuai dengan hukum internasional dan juga dokumen yang telah disepakati pihak-pihak terkait.
(Baca juga: 6 Negara ASEAN Sepakati Pertukaran Informasi Strategis di Bidang Terorisme)