Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Ridwan Kamil-Uu Turun di Survei Indo Barometer, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 20/04/2018, 09:02 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyatakan, elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, menurun saat memasuki masa kampanye.

Saat kampanye, calon yang berkontestasi sudah jelas sehingga perhatian masyarakat tak lagi terpaku kepada Emil-Uu.

Merujuk survei Indo Barometer pada 20-23 Januari 2018, elektabilitas Emil-Uu sebesar 44,8 persen. 

Baca juga : Ridwan Kamil Sebut Persaingan di Pilkada Jabar Cukup Ketat

Sementara, berdasarkan surver 20-26 Maret, elektabilitas Emil-UU 36,7 persen.

"Rindu (Emil-Uu) mengalami penurunan, terutama sejak penetapan calon. Ketika calonnya sudah fixed dan calon-calonnya sudah bekerja, serta datangnya 2 kandidat baru seperti Hasanah (Hasanuddin-Anton) dan Asyik (Sudrajat-Ahma Syaikhu) itu menggerogoti suara," kata Qodari, di Hotel Harris Suites FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Ketua Bappilu PDIP Bambang DH (kiri), Wasekjen DPP Golkar M Sarmuji dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari (paling kanan) di Harris Friendly Room, FX Sudirman, Jakarta, Selasa (3/4/2018).  DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com Ketua Bappilu PDIP Bambang DH (kiri), Wasekjen DPP Golkar M Sarmuji dan Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari (paling kanan) di Harris Friendly Room, FX Sudirman, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Perhatian pemilih juga terpecah kepada pasangan calon lain, yakni petahana Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Hal itu terlihat dari peningkatan elektabilitas tiga pasangan calon lainnya.

Pada survei Januari 2018, elektabilitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi sebesar 27,9 persen.

Sementara itu, elektabilitas Sudrajat-Ahmad Syaikhu sebesar 0,9 persen. Sedangkan Hasanuddin-Anton Charliyan sebesar 1,0 persen.

Baca juga : Survei Indo Barometer: Elektabilitas Ridwan-UU 36,7 Persen, 2DM 31,3 Persen

Adapun, dalam survei 20-26 Maret, elektabilitas ketiganya mengalami peningkatan.

Deddy-Dedi meningkat menjadi 31,3 persen; Sudrajat-Syaikhu meningkat menjadi 5,4 persen; dan Hasanuddin-Anton menjadi 3,4 persen.

Selanjutnya, semua akan bergantung pada cara masing-masing pasangan calon menjaga basis massa di setiap daerah.

"Ada daerah-daerah di mana ini bisa dilewati, ada juga daerah-daerah pemilihan yang itu tak bisa dilewati (masing-masing pasangan calon)," lanjut Qodari.

Survei dilakukan terhadap 1.200 responden di 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat pada 20-26 Maret.

Margin of error 2,83 persen (hasil survei bisa bertambah atau berkurang 2,83 persen) dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dibiayai secara mandiri oleh Indo Barometer.

Kompas TV Ridwan Kamil berkampanye mengajak warga untuk terus menggali dan mengangkat potensi wisata daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com