Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Berharap Kampanye 2019 Tak Bawa-bawa SARA

Kompas.com - 20/04/2018, 08:18 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate berharap, kampanye pada Pemilu dan Pilpres 2019 tak membawa unsur suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA). 

Ia memastikan, koalisi partai politik pendukung Joko Widodo tak akan menggunakan politik identitas dalam Pilpres 2019.

"Ekploitasi identitas berlebihan itu tidak cocok di negara majemuk. Kalau misalnya, orang milih digiring menggunakan agama dan menjelekkan yang lain menggunakan suku, itu enggak benar," ujar Johnny, dalam sebuah diskusi di Sanggar Prathivi Building, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Baca juga : Syafii Maarif Nilai Politisasi Isu SARA Berkurang pada Pilkada 2018

Ia mengatakan, membawa unsur SARA dalam kampanye bisa memicu konflik yang berkepanjangan di masyarakat. 

"Kita memilih pemimpin negara, lintas daerah, itu semua jangan ekploitasi identitas," ujar Johnny. 

Mengenai strategi pemenangan Jokowi, ia mengatakan, hal itu merupakan rahasia internal koalisi dan masih menunggu dinamika peta politik.

Baca juga : Dibanding Larang Gambar Tokoh, KPU Dinilai Lebih Baik Cari Solusi Isu SARA

"Kalau strategi nanti dulu itu, tergantung lawannya siapa, strategi itu kan masa mau pergi main bola dikasih tahu, nanti saya bertahan, nanti saya menyerang. Jangan dulu," kata dia.

Johnny memperkirakan, peta kontestasi Pilpres 2019 tak jauh berbeda dengan Pilpres 2014. Koalisi akan berkaca pada strategi pemilu sebelumnya.

"Pengalaman Pilpres 2014 di dalam kontestasi itu lebih kurangnya sudah tahu, walaupun profil dan situasi politik 2014 berbeda dengan profil 2019, setidaknya cawapresnya beda," papar Johnny.

Kompas TV Adanya kontribusi politik atau koalisi berisiko berpeluang sedikit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com