JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta, Bimanesh Sutarjo mengaku, membuat surat pengantar rawat inap untuk politisi Partai Golkar Setya Novanto.
Namun, pengantar rawat inap itu bukan karena luka ringan yang dialami Novanto pascakecelakaan.
Menurut Bimanesh, Novanto diminta untuk dirawat di rumah sakit karena menderita hipertensi berat.
(Baca juga : Dokter Bimanesh Merasa Dikorbankan Rumah Sakit dalam Kasus Novanto)
Hal itu disampaikan Bimanesh saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Dia bersaksi untuk terdakwa mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi.
"Saya periksa tensinya 180/110, itu tinggi sekali dan harus istirahat banyak," ujar Bimanesh.
Menurut Bimanesh, tekanan darah tinggi yang dialami Novanto tergolong berat. Jika tidak dirawat, dikhawatirkan dapat berisiko mengakibatkan stroke dan serangan jantung.
(Baca juga : Dokter Bimanesh Lihat Dua Kejanggalan Saat Novanto Dibawa ke Ruang VIP)
Atas hasil pemeriksaan itu, Bimanesh meminta agar Novanto beristirahat. Bimanesh bahkan membuat pengumuman di depan pintu kamar VIP 323 agar pengunjung tidak mengganggu pasien yang sedang beristirahat.
Setelah itu, Bimanesh memberikan obat Amlodipine, guna menurunkan hipertensi yang dialami Novanto.
"Saya kira dokter umum pun tahu tekanan darah setinggi itu berisiko dan membutuhkan istirahat," kata Bimanesh.
(Baca juga : Dokter Bimanesh Akui Novanto Hanya Alami Luka Lecet Ringan)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.