Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indo Barometer: Elektabilitas Ridwan-UU 36,7 Persen, 2DM 31,3 Persen

Kompas.com - 19/04/2018, 14:56 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas pasangan Calon Gubenur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum menurun, tetapi masih berada di urutan atas di antara empat pasangan calon yang ada.

Hal itu diketahui berdasarkan survei terbaru yang dilakukan Indo Barometer.

Jika pemilihan dilakukan pada 20-26 Maret 2018, elektabilitas Emil-UU mencapai 36,7 persen.

Di urutan kedua ada pasangan calon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan elektabilitas 31,3 persen.

"Kemudian pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu 5,4 persen dan pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan 3,4 persen. Yang tidak memilih 23,3 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari saat rilis survei di Hotel Harris Suite FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

(Baca juga : Survei LSI: Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 43,2 Persen dan Ridwan-Uu 39,3 Persen)

Qodari menambahkan, elektabilitas Emil-Uu mengalami penurunan. Dalam survei Indo Barometer pada 20-23 Januari, elektabilitas Emil-Uu sebesar 44,8 persen.

Sedangkan elektabilitas Deddy-Dedi, Sudrajat-Syaikhu dan Hasanuddin-Anton Charliyan justru meningkat.

Pada survei 20-23 Januari, elektabilitas Deddy-Dedi sebesar 27,9 persen; Sudrajat-Syaikhu sebesar 0,9 persen dan Hasanuddin-Anton sebesar 1,0 persen.

(Baca juga : Survei Kompas: Pilkada Jawa Barat, Elektabilitas Deddy-Dedi 42,8 Persen, Ridwan-Uu 39,9 Persen)

"Berdasarkan temuan tadi, dinamika politik masih sangat kompetitif. Apa lagi berdasarkan pengalaman Pilkada 2008 dan 2013. Pertarungan makin ketat dengan bertambahnya jumlah pasangan calon," lanjut dia.

Survei dilakukan pada 1.200 responden di 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat.

Margin of error 2,83 persen (hasil survei bisa bertambah atau berkurang 2,83 persen) dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com