Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Partai Koalisi dan Relawan Tak Restui Jokowi Gandeng Prabowo

Kompas.com - 14/04/2018, 07:18 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyatakan upaya Presiden Jokowi menggandeng Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum mendapat restu dari partai koalisi.

Romi, sapaannya, mengatakan, saat ini ketua umum partai politik yang menyetujui Jokowi bergabung bersama Prabowo sebagai pasangan calon baru dirinya seorang. Sebab ia beranggapan dengan bergabungnya Jokowi dan Prabowo sebagai pasangan calon maka akan menghilangkan potensi konflik di masyarakat saat pemilu nanti.

Bahkan, aku Romi, saat itu Jokowi sempat menanyakan ide untuk menggandeng Prabowo sebagai cawapres kepadanya. Romi langsung menyetujui usulan tersebut tanpa berkonsultasi dengan siapapun.

"Agak kaget Pak Jokowi memang menanggapi jawaban saya. Tapi waktu itu saya pilih untuk menyetujui segera. Kenapa? Pertama akan ada aklamasi nasional. Karena semua survei kalau Jokowi-Prabowo bersatu maka di atas 70 persen," ujar Romi di sela Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP, di Hotel Patra, Semarang, Jumat (13/4/2018).

"Kedua, sumber daya untuk bertengkar berkelahi, mencaci, menghina selama 8 bulan ke depan sejak bulan Agustus sampai April nanti tidak terjadi sehingga bangsa ini utuh," lanjut dia.

Namun, ide tersebut, sambung Romi, belum disambut positif oleh ketua umum parpol lain yang sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai capres. Beberapa dari mereka masih meminta waktu untuk memikirkan jawaban ihwal ide tersebut.

Selain itu, kata Romi, hanya 10 persen relawan Jokowi yang setuju bila mantan Gubernur DKI Jakarta itu bersanding dengan Prabowo di Pilpres 2019.

"Maka kemudian saya tanya, bapak sendiri nyamannya bagaimana? 'Saya belum bisa jawab karena memang saya harus meminta persetujuan semua ketum partai sementara ketum yang ada saat ini enggak lengkap. Ada yang berada di luar negeri. Ada yang minta jawabnya nanti'," kata Romi menirukan ucapan Jokowi.

Romi sebelumnya menyatakan alasan utama Presiden Joko Widodo menggandeng Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi cawapres ialah demi menjaga persatuan nasional.

Ia mengungkapkan, saat menawari Prabowo sebagai cawapres, Jokowi berkaca pada Pilkada DKI Jakarta yang dipenuhi ketegangan dan berpotensi memicu konflik.

"Beliau menyampaikan, bayangkan gaduhnya republik ini. DKI Jakarta saja yang satu provinsi luar biasa gaung perbedaannya. Kemudian intoleransi meningkat dengan simpul-simpul agama," kata Romi, sapaannya, di sela Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP di Hotel Patra, Semarang, Jumat (13/4/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com