Penerbangan nasional kini menghadapi banyak masalah serius yang harus segera ditangani dengan cara yang komprehensif dan menyeluruh.
Masalah penerbangan nasional harus benar-benar diselesaikan secara berimbang, karena penerbangan di negeri ini tidaklah hanya terdiri dari penerbangan sipil komersial belaka.
Banyak penerbangan lainnya yang berkait dengan kepentingan negara. Antara lain kegiatan operasi penerbangan yang berkait persoaalan Pertahanan Kemanan Negara.
Sekedar contoh sederhana saja adalah seperti yang dimuat di kompas.com beberapa waktu yang lalu, sebagai berikut ini :
"Problem utama di Soekarno-Hatta adalah over capacity (melampaui kapasitas). Karena kondisi sekarang itu, Terminal 1 dan 2 dibangun dan beroperasi dari tahun 1987. Dengan desain penumpang per tahun 18 juta orang, ditambah Terminal 3 yang kapasitasnya 4 juta orang, jadi idealnya penumpang per tahun 22 juta orang. Sekarang, jumlah penumpang per tahun sudah mendekati angka 60 juta orang," kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo, Rabu (22/7/2015).
Baca juga : YLKI: Bandara Soekarno-Hatta Over Capacity, Bandara Baru Harus Dipertimbangkan
Sudaryatmo menjelaskan, saat kondisi normal, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dipastikan sudah melebihi kapasitas terminal, apalagi ketika penumpang ramai, seperti saat hari raya Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.
Seperti kita ketahui bersama kemudian, solusi yang dilakukan untuk hal di atas adalah dengan memindahkan kelebihan slot penerbangan ke Pangkalan Udara Halim dengan judul “Optimalisasi Lanud Halim”.
Tidak hanya sekedar memindahkan kelebihan di Cengkareng, yang terjadi justru penambahan slot penerbangan di Halim sehingga terus meningkat dari hari ke hari.
Namun apa yang terjadi adalah sungguh diluar dugaan, karena ternyata banyak sekali penumpang yang lebih memilih berangkat dan datang di Halim dibandingkan bersusah payah ke Cengkareng.
Karena itu, slot penerbangan pun terus bertambah dengan pertimbangan keuntungan sesaat secara komersial belaka.
Konon belakangan ini slot penerbangan sipil komersial di Halim sudah mencapai lebih dari 120 slot penerbangan setiap harinya dan berada dalam perencanaan untuk menambah lagi slot penerbangan yang sudah antri dalam “waiting list” di Halim.
Dapat dibayangkan bagaimana kabarnya para anggota Angkatan Udara yang ber home-base di Lanud Halim.
Mereka terdiri dari beberapa skadron angkut taktis, angkut strategis dan skadron VIP untuk melakukan kegiatan penerbangan hariannya (terbang latihan dan terbang operasi) di kawasan Pangkalan Udara yang hanya memiliki 1 saja Runway dengan tanpa dilengkapi Taxi-way plus ruang parkir pesawat yang sangat sempit dan sudah digunakan oleh penerbangan sipil komersial dengan lebih dari 120 slot penerbangan dalam sehari.
Tersisih di rumah sendiri