Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Jadi Capres, Ketum PPP Yakin Jokowi Menang Lebih Mudah

Kompas.com - 12/04/2018, 15:14 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy (Romy) meyakini Presiden Joko Widodo akan menang lebih mudah jika melawan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Sebab, saat ini setidaknya Jokowi sudah mendapat dukungan dari lima partai politik yang ada di parlemen. Sementara, Prabowo baru mendapat dukungan dari partainya sendiri.

"Dengan dukungan dari partai koalisi pendukung Jokowi yang sudah jelas dan sudah tampak, maka akan jadi lebih mudah," kata Romahurmuziy di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Selain itu, lanjut Romy, posisi Jokowi sebagai petahana juga dapat memberikan keuntungan tersendiri. Menurut dia, masyarakat pasti akan mempertimbangkan kinerja Jokowi selama ini dalam menjatuhkan pilihan di surat suara.

"Kerja nyata yang sudah dilakukan oleh Jokowi dari 3,5 tahun ini yang juga tercermin pada lembaga survei yang sudah menunjukkan angka di atas 60 persen," kata Romy.

(Baca juga: "Saat Jokowi Bukan Siapa-siapa Saja, Prabowo Tak Dapat Mengalahkannya")

Romy juga memastikan partai politik pendukung Jokowi tetap akan bekerja keras menyosialisasikan program-program pemerintah.

Menurut dia, parpol pendukung tak akan berpuas diri meskipun saat ini berbagai survei menunjukkan elektabilitas Jokowi lebih tinggi dari Prabowo.

"Kami akan terus bekerja keras dan membalik kekalahan yang dulu (pada Pemilu 2014) masih terjadi di 161 kabupaten dan kota, meliputi 10 provinsi," ucap Romy.

Prabowo sebelumnya menyatakan kesiapannya saat diberi mandat oleh partainya untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2019.

(Baca juga: Airlangga Yakin Jokowi Menang Lebih Besar Lawan Prabowo Dibandingkan 2014)

Mandat tersebut diberikan Gerindra kepada Prabowo dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gerindra yang berlangsung di rumahnya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018).

"Prabowo Subianto menegaskan menerima mandat tersebut dan akan segera bergerak membangun koalisi pilpres. Prabowo memerintahkan semua kader turun bersama rakyat. Siang dan malam berjuang dengan rakyat," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani melalui keterangan tertulis, Rabu (11/4/2018).

Pada Pilpres 2014, pertarungan Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berlangsung sengit. Jokowi-JK mendapat 53,15 persen suara sementara Prabowo-Hatta 46,85 persen.

Saat itu, PPP tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Hatta.

Kompas TV Publik masih perlu menunggu hingga tenggat pendaftaran Pilpres pada Agustus 2018 nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com