Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prabowo Putuskan Kembali Jadi Capres...

Kompas.com - 12/04/2018, 08:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Terlihat Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunggangi kuda milik Prabowo menuju padepokan.

Rangkaian acara Rakornas yang dibuka dengan pidato Prabowo itu dilanjutkan dengan pandangan seluruh DPD Gerindra di Indonesia. Sebanyak 34 DPD menyampaikan keinginannya agar Prabowo maju sebagai capres. Selepas itu, masukan dari seluruh DPD pun ditampung Prabowo.

Sekitar pukul 20.30 WIB, keputusan yang sangat strategis pun diambil. Gerindra memberi mandat kepada Prabowo untuk maju sebagai capres di Pemilu 2019.

Melalui keterangan tertulis, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan sebanyak 34 Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) tingkat provinsi Partai Gerindra, 529 Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) tingkat kabupaten menginginkan Prabowo maju sebagai capres.

Muzani menambahkan, 2.785 orang anggota DPRD kabupaten atau kota dan 251 orang anggota DPRD tingkat provinsi serta 73 anggota DPR juga menginginkan Prabowo maju sebagai capres.

"Prabowo menerima mandat tersebut dan akan segera bergerak membangun koalisi Pilpres. Prabowo memerintahkan seluruh kader turun bersama rakyat. Siang dan malam berjuang dengan rakyat," lanjut Muzani.

(Baca juga: Di Rakornas, Prabowo Sempat Berkuda Bersama Zulkifli Hasan dan Amien Rais)

Dalam video yang beredar, Prabowo pun menyatakan dirinya tunduk patuh terhadap mandat tersebut dan siap menjalankannya.

"Baru saja saya menerima keputusan saudara-saudara sekalian. Dan sebagai pemegang mandat saudara-saudara sekalian, saya menyatakan diri tunduk dan patuh. Saya menerima keputusan ini sebagai suatu amanah, suatu penugasan, suatu perintah. Dan saya menyatakan siap melaksaakannya," ujar Prabowo.

 

Koalisi Masih Kurang

Kini, Prabowo ditugaskan Gerindra untuk menghimpun kekuatan koalisi agar dirinya bisa memenuhi presidential threshold sebesar 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional. Jika dihitung, 20 persen dari seluruh kursi di DPR berjumlah 112 kursi.

Saat ini Gerindra memiliki 73 kursi. Jumlah tersebut jelas masih kurang sebab baru mencapai 13 persen. Praktis Gerindra harus berkoalisi dengan partai lain untuk mendaftarkan Prabowo sebagai capres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Gerindra diwajibkan mencari dukungan partai yang minimal memiliki 39 kursi di DPR.

Hingga saat ini, baru PKS yang menyatakan kesediaannya untuk berkoalisi dengan Gerindra di Pilpres 2019.

(Baca juga: Banyak Jenderal di Belakang Jokowi, Moeldoko Sebut Bukan untuk Lawan Prabowo)

PKS memiliki 40 kursi di DPR. Jika dijumlahkan dengan kursi Gerindra maka keduanya memiliki 113 kursi. Jumlah kursi sebanyak itu sudah cukup mengantar Prabowo melenggang sebagai capres.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzammil Yusuf menyatakan, partainya tetap akan bersama Gerindra meski Prabowo Subianto tak diusung sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2019.

"Kami saling menghormati. PKS hormati Gerindra, Gerindra hormati PKS. Saya kira itulah fatsun yang paling pas untuk sebuah koalisi," kata Muzzammil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Halaman:


Terkini Lainnya

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com