Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban First Travel: Kepada Siapa Lagi Menuntut Keberangkatan Kami?

Kompas.com - 11/04/2018, 18:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Titi Heriyanti, salah satu calon jemaah yang menjadi korban biro perjalanan umran First Travel mengutarakan isi hatinya pada hakim.

Ia dihadirkan sebagai saksi meringankan untuk tiga terdakwa perkara dugaan penipuan, penggelapan, dan pencucian uang, dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Depok, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018).

Titi mempertanyakan apa yang dijanjikan First Travel dalam kesepakatan bersama Otoritas Jasa Keuangan yang disaksikan Kementerian Agama.

"Kepada siapa lagi kami menuntut keberangkatan kami? Padahal tereksposnya kasus ini merupakan harapan besar bagi jemaah yang nasibnya terombang-ambing," ujar Titi.

Baca juga : Korban Masih Berharap First Travel Bisa Berangkatkan Calon Jemaah

Kesepakatan itu dilakukan pada 18 Juli 2017.

Isin kesepakatan menyebutkan, First Travel diminta segera menyampaikan timeline jadwal keberangkatan jemaah umrah mulai periode November-Desember 2017 beserta nama jemaah yang akan berangkat ke Satgas Waspada selambat-lambatnya pada Agustus 2017.

Demikian pula laporan jadwal keberangkatan Januari 2018, selambat-lambatnya disampaikan pada September 2017.

Titi mengatakan, seharusnya pada Agustus 2017, First Travel sudah mengumumkan nama-nama jemaah yang berangkat. Akan tetapi, hal itu belum dilakukan hingga tiga bos First Travel ditangkap polisi.

Baca juga : Ahli Dari PPATK Beberkan Modus Operandi Pencucian Uang di Sidang First Travel

Titi mengatakan, ia dan jemaah lain menaruh harapan besar bahwa First Travel masih berkomitmen untuk memberangkatkan jemaah.

"Meski banyak terekspos ke media, banyak yang percaya kita akan berangkat dengan pengawasan yang Kemenag dan OJK," kata Titi.

"Sampai sekarang kami masih berharap untuk tetap bisa diberangkatkan. Kami berdasar pada MoU ini. Itu harapan saya," lanjut dia.

Titi mengatakan, ia telah dua kali mendaftar umrah di First Travel. Pertama, ia berangkat umrah pada 2015.

Saat itu, Titi sangat puas dengan pelayanan dan fasilitas yang didapatkannya. Dengan harga murah, kata dia, jemaah bisa mendapatkan fasilitas yang memuaskan dan nyaris tak ada kekurangan.

"Kita ingin ibadah dengan biaya yang ringan. Jadi sangat membantu kita yang ingin segera umrah," kata Titi.

Baca juga : Sidang First Travel, Ahli Sebut Pencucian Uang Tak Perlu Pembuktian Pidana Asal

Pada tahun yang sama, ia kembali mendaftarkan diri untuk paket promo umrah 2017 seharga Rp 14,3 juta. Ia juga menambah biaya lainnya sehingga ia mengeluarkan uang Rp 19,9 juta untuk dirinya dan suami, serta Rp 17,3 juta untuk besannya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Nasional
Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Nasional
Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Nasional
Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Nasional
Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com