Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bandung Barat Jalani Kemoterapi, KPK Minta Dokter Profesional

Kompas.com - 11/04/2018, 13:05 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim KPK dan Polri sedang berada di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung untuk menunggu proses pengobatan kemoterapi Bupati Bandung Barat Abubakar.

"Kami harap tim dokter dapat menjalankan tugas secara profesional," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam pesan singkat, Rabu (11/4/2018).

Febri mengimbau, agar tidak ada pihak-pihak lain yang menghalangi pelaksanaan tugas KPK.

Tim KPK juga sedang melakukan pemeriksaan awal di rumah yang bersangkutan.

(Baca juga : Bupati Bandung Barat: KPK Hanya Meminta Klarifikasi)

KPK sebelumnya melakukan operasi tangkat tangan di Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (10/4/2018).

Menurut Febri, total ada tujuh orang yang ditangkap. Sebagian sudah dibawa ke Gedung KPK Jakarta, dan yang lainnya sudah dilakukan pemeriksaan awal.

"Salah satu yang tadi diamankan adalah bupati aktif dan sejumlah PNS," kata Febri.

Meski demikian, Febri belum menjelaskan lebih detail perihal kasus tersebut.

(Baca juga : Bupati Bandung Barat Tak Tahu Anak Buahnya Ditangkap KPK)

Abubakar sebelumnya membantah dirinya ditangkap KPK. Namun, ia tak menampik jika didatangi dua orang petugas dari KPK.

Abu menceritakan, dua pejabat KPK datang menemuinya pada Selasa sore, di rumah dinasnya di komplek perumahan elit Kota Baru Parahyangan.

Saat itu, ia baru selesai menghadiri kegiatan dinas dan tengah fokus mendampingi istrinya, Elin Abubakar, yang sedang bersiap menghadapi debat publik di Pilkada Bandung Barat.

"Di sela saya sedang memberikan support, tadi saya dapat laporan dari ajudan katanya ada tamu minta izin bertemu dengan saya. Saya tanya dari mana? Nanti katanya bapak langsung saja terima. Dan beliau memperkenalkan bahwa tamu yang datang itu pejabat dari KPK. Saya terima dengan baik, apa yang diperlukan saya bilang?" ucap Abu di kediamannya di kawasan Lembang, Selasa malam.

Dua petugas itu, sambung Abu, bermaksud menggali informasi perihal isu dirinya yang memerintahkan para pejabat SKPD Pemkab Bandung Barat menggalang dana untuk modal kampanye istrinya. Duit itu dipakai juga untuk biaya berobat Abubakar.

"Intinya para petugas itu meminta keterangan klarifikasi bahwa banyak isu yang masuk ke KPK. Dari mulai bupati sakit, kemudian saat ini bupati sebagai tim sukses melakukan penggalangan dana. (Isunya) Saya memerintahkan kepada kepala dinas untuk keperluan saya berobat maupun dalam konteks ibu dalam proses pencalonan," tuturnya.

Kepada petugas KPK, Abubakar menyanggah semua isu tersebut. Dia mengatakan, dua periode menjabat sebagai bupati sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

"Saya sudah cukup dua periode sebagai bupati bekal saya untuk berobat maupun bekal ibu sebagai calon bupati. Saya tahu persis bahwa apa yang diperlukan oleh calon bahwa Pilkada itu mahal atau murah itu relatif. Selama ini saya tahu persis. Jadi kalau lah sekarang ada keterangan ada laporan dari teman-teman KPK bahwa saya menggalang dana, saya bilang tidak benar," ungkapnya.

"Jadi (KPK) hanya meminta klarifikasi dan keterangan tentang kepala SKPD melakukan galang dana. Enggak ada penyebutan korupsi. Karena kalau korupsi ada unsur kerugian negara," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com