Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ericssen
Pemerhati Politik

Pemerhati Politik Amerika, Politik Indonesia, dan Politik Elektoral

Menimbang Cawapres untuk Jokowi

Kompas.com - 10/04/2018, 18:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun, tentunya yang menjadi pertanyaan adalah apakah Gatot akan menerima pinangan Jokowi mengingat dia kelihatannya lebih tertarik untuk mencapreskan diri menantang Jokowi.

Selain itu, muncul juga pertanyaan mengenai chemistry hubungan dengan Jokowi yang sempat mengalami pasang-surut ketika Gatot menjabat sebagai Panglima TNI.

Budi Gunawan (BG) menurut sejumlah sumber adalah salah satu nama yang disodorkan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) Megawati Sukarnoputri. Hal ini tidaklah mengejutkan mengingat kedekatan hubungan antara Megawati dan BG. BG adalah pilihan yang cukup berisiko karena kontroversi kasus hukum yang pernah menimpanya.

Selain itu, nama Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini memiliki elektabilitas yang meragukan dan diperkirakan tidak akan membangkitkan antusiasme pemilih terutama pendukung keras Jokowi, hal yang sangat rawan mengingat krusialnya turn-out atau angka partisipasi jika Jokowi ingin kembali terpilih.

"Kepungan" partai politik

Koalisi partai politik pendukung Jokowi tergolong sebagai "koalisi gemuk". Sejauh ini sudah ada enam parpol (PDI-P, Golkar, PPP, Nasdem, Perindo, PSI) yang mendeklarasikan dukungannya.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN) juga berpotensi merapat. Kedua partai ini terlihat sedang melakukan bargaining politik dengan Jokowi dan Prabowo, terutama mengenai kursi cawapres.

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bisa dikatakan adalah perwakilan parpol yang paling percaya diri dan getol berkampanye menjadi cawapres.

Ketua Umum PKB itu tahu benar bahwa dia memainkan peran king maker atau power broker dengan jutaan suara pemilih Nahdliyin dan santri yang krusial terutama dari provinsi Jawa Timur.

Capres yang berhasil mengunci dukungan PKB seperti yang didapatkan Jokowi di pilpres 2014 memiliki kans yang lebih baik untuk memenangkan pilpres.

Cak Imin terlihat lebih tertarik merapat ke kubu Jokowi dibandingkan Prabowo atau membentuk poros ketiga yang diprakarsai Partai Demokrat.

Titik lemah politisi berusia 51 ini adalah rumor bahwa dia pernah diberi "kartu kuning" oleh KPK ketika menjadi salah satu kandidat calon menteri Kabinet Kerja. Benar atau tidaknya rumor ini berpotensi menjadi bom politik yang dapat menjatuhkan Cak Imin.

Kritik-kritik pedas Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais membuat PAN tidak terlihat seperti partai yang mendudukkan kadernya di kabinet Jokowi. PAN diprediksi pada akhirnya akan merapat ke kubu Prabowo.

Namun, sejumlah manuver politik Zulkifli Hasan menunjukkan Ketua MPR ini bisa saja bergabung ke kubu Jokowi jika dia berhasil mendapatkan kursi cawapres.

Sosok parpol lain yang telah sering disebut survei sebagai cawapres dengan elektabilitas tertinggi tidak lain adalah "rising star" Agus Harimurti Yudhoyono.

Namun, peluang AHY hampir mustahil mengingat sejarah hubungan yang tidak harmonis antara Megawati dengan ayahanda AHY, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, sangat minimnya pengalaman politik AHY akan menjadi titik lemah yang dapat dimanfaatkan lawan politik Jokowi.

Nama lain yang semakin diperhitungkan akhir-akhir ini adalah Menteri Perindustrian serta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Sejak terpilih menjadi orang nomor satu di Partai Beringin, citra politik Airlangga semakin melesat. Kompetensinya di bidang ekonomi menjadi nilai plus lain.

Menggandeng kader Golkar sebagai cawapres berarti juga mendapatkan mesin politik dan pendanaan yang kencang.

Airlangga masih perlu meningkatkan tingkat pengenalannya di publik yang masih rendah yang berujung pada elektabilitas yang diragukan akan memberi nilai lebih kepada Jokowi.

Pada akhirnya, siapa pun kader parpol yang terpilih harus mendapat restu dari PDI-P dan Megawati. Partai Banteng sangat menyadari memberikan kursi cawapres ke kader parpol lain berarti juga memuluskan separuh jalan cawapres itu menuju kursi RI-1 di Pilpres 2024.

Tentu saja ini bukanlah skenario ideal yang diinginkan partai berkuasa. Namun, PDI-P juga menyadari resistensi yang akan dilayangkan mitra koalisi jika menyorongkan kader internal yang potensial seperti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Nasional
Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Nasional
Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Nasional
Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Nasional
OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

Nasional
Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Nasional
Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Canda Hasto Merespons Rencana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Kereta Cepat lewat Teuku Umar

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Pekan Depan

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Pemberantasan Judi "Online" Pekan Depan

Nasional
Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Ketua KPU Diadukan Lagi ke DKPP, Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

KPK Duga Anggota DPR Ihsan Yunus Terlibat Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Projo Sebut Kemungkinan Prabowo Jadi Jembatan untuk Pertemuan Jokowi-Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com