Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Orang Tewas karena Miras Oplosan, Polri Koordinasi dengan BPOM

Kompas.com - 10/04/2018, 15:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, Polri bekerja sama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menindaklanjuti tewasnya puluhan warga setelah menenggak miras oplosan.

Puluhan korban dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok, dan Bekasi itu membeli miras oplosan di warung-warung jamu.

"Para penyidik Bareskrim maupun Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya bekerja dengan Badan POM dan labfor akan meneliti kandungan di minuman," ujar Setyo, di Hotel Diraja, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Baca juga : Sandiaga: Konsumsi Miras Oplosan Tinggi karena Banyak Orang Stres

Setyo mengatakan, kandungan minuman keras tersebut harus dicermati karena dampaknya mematikan.

Beberapa warga juga dilarikan ke rumah sakit usai meminum miras oplosan.

Saat ini, Polda Jawa Barat telah mengamankan pelaku yang mengoplos dan menjual miras itu.

"Kami akan dalami latar belakang dan motifnya," kata Setyo.

Baca juga : Polisi Buru Pemasok Metanol Mematikan ke Pembuat Miras Oplosan

Setyo mengatakan, peristiwa ini menjadi peringatan bagi warga untuk berhati-hati mengkonsumsi minuman keras. Apalagi, miras yang produsen dan kemasannya tidak jelas, bahkan hanya dikemas dengan plastik.

Menurut dia, peran keluarga juga penting untuk mengedukasi anggotanya agar tidak mengonsumsi alkohol.

"Masyarakat juga harus lebih peduli ke lingkungannya karena bukan hanya tugas polisi kejadian baru tahu. Tapi saya yakin bhabinkamtibmas di daerah sudah melakukan pencegahan dengan bekerjasama dengan stakeholder lainnya," kata Setyo.

Baca juga : Kapolda Jabar: Korban Tewas Miras Oplosan Jadi 45 Orang

Hingga saat ini, di Jawa Barat ada 45 korban mrninggal dunia.

Di Jakarta, sebanyak 31 orang meninggal usai menenggak miras oplosan itu. Sementara itu, ada 82 orang yamg masih dirawat.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar menjelaskan, minuman keras miras oplosan yang menewaskan delapan warga di Jakarta Selatan terbuat dari berbagai bahan.

 Salah satunya yakni zat metanol yang memicu kematian.

"Yang meninggal dunia hasilnya adalah di dalam tubuh yang bersangkutan (ada) senyawa cairan metanol dan etanol. Kalau etanol itu hanya memabukkan, tapi yang metanolnya itu mematikan," ujar Indra.

Selain jenis alkohol tersebut, Indra menyebutkan, ada beberapa bahan lain yang dicampurkan ke dalam miras oplosan itu.

Bahan-bahan campurannya adalah minuman bersoda, sirup, dan minuman berenergi.

Kompas TV Hingga Selasa (10/4) siang korban miras oplosan di Sukabumi, Jawa Barat bertambah menjadi 17 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com