JAKARTA, KOMPAS.com — Penerbangan jemaah haji asal Indonesia tahun 2018 ini akan menggunakan sistem carter dan tanpa transit.
Artinya, pesawat jemaah haji asal Indonesia akan mengudara dari setiap embarkasi di daerah ke Arab Saudi secara langsung.
"Penerbangan jemaah haji tahun ini akan dilakukan secara langsung atau direct flight, kecuali ada alasan keselamatan dan pengisian bahan bakar," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Ali, seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (10/4/2018).
(Baca juga: Luhut: Pokoknya Haji Tanggal 15 Juli 2018 Sudah Terbang di Bandara Kertajati)
Kemenag sendiri telah menjalin kerja sama pengangkutan udara jemaah haji Indonesia tahun ini dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.
Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury menyatakan komitmen maskapainya menyiapkan armada terbaik.
Ia juga memastikan layanan penerbangan bagi jemaah haji tahun ini dapat berjalan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Kami optimistis kesiapan dan kelancaran layanan operasional haji dapat terus kami maksimalkan," kata Pahala.
(Baca juga: Menteri Agama: Indonesia Tetap Jadi Negara dengan Jemaah Haji Terbanyak di Dunia)
Garuda Indonesia, kata Pahala, juga menyiapkan layanan cabin crew terbaiknya khusus untuk memenuhi harapan jemaah haji.
Layanan itu seperti menyediakan tayangan bernuansa Islami dan tersedianya pilihan menu yang disesuaikan dengan selera daerah setiap jemaah sesuai hasil meal test di setiap embarkasi.