JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa Sekolah Menegah Atas dan Madrasah Aliyah yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini sebanyak 1.812.565 siswa. Jumlah tersebut mencakup 91 persen dari total siswa jenjang pendidikan SMA/MA di 18.353 sekolah di Indonesia.
Ujian Nasional jenjang SMA/MA ini diselenggarakan pada 9-12 April 2018, dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan mata pelajaran pilihan jurusan.
“Kita bersama-sama menyaksikan hari ini pada hari pertama pelaksanaan UN jenjang pendidikan SMA berjalan dengan lancar, baik, dan sesuai dengan SOP,” ujar Inspektur Jenderal Kemendikbud, Daryanto, melalui keterangan tertulis, Senin (9/4/2018).
Pada hari pertama UN, Daryanto memantau UNBK di tiga sekolah, yakni SMA Negeri 45 Jakarta Utara, SMA PGRI 12 Jakarta Utara, dan SMA Pangudi Luhur Jakarta Selatan.
Baca juga : Tidak Miliki Komputer, Dua SMA di Batam Menumpang UNBK ke Sekolah Lain
Berdasarkan data yang masuk pada Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud hingga 9 Maret 2018, terdapat 16 Provinsi yang 100 persen menyelenggarakan UNBK SMA, yakni Banten, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh, Bangka Belitung, DI. Yogyakarta, DKI. Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Sulawesi Tengah.
“Pelaksanaan UNBK tahun ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk tahun berikutnya, dan semakin meningkat perbaikan mutunya,” kata Daryanto.
Sementara itu, masih ada 171.003 peserta atau 9 persen SMA/MA di 2.790 sekolah yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
“Melihat pelaksanaan UNBK tahun ini, kami harapkan tahun berikutnya semua sekolah di Indonesia bisa menyelenggarakan UNBK,” kata Daryanto.
Baca juga : 13 Siswa SMA di Gorontalo Jalan Seharian Susuri Hutan demi Ikuti UNBK
Menurut Daryanto, UNBK dapat dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia dengan adanya kerjasama yang baik antarsekolah. Sekolah-sekolah dapat saling berbagi sumberdaya. Bagi yang sudah memiliki fasilitas komputer, kata dia, dapat meminjamkan atau bersedia menjadi tempat ujian bagi sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer.
Daryanto juga menyampaikan evaluasi pelaksanaan UNBK jenjang SMK yang telah berlangsung sebelumnya.
“Pada pelaksanaan UNBK SMK, pengaduan yang masuk sangat kecil. Saya optimis dengan sistem yang baik dan dukungan masyarakat dapat mengantisipasi kendala-kendala sebagaimana yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Daryanto.
Daryanto berharap seluruh pelaku pendidikan, baik sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat bersama-sama menyukseskan penyelenggaraan Ujian Nasional. Ia pun meminta para siswa untuk melaksanakan ujian dengan kemampuan sendiri.
“Tetap fokus pada ujian dan jangan percaya dengan adanya isu-isu bocornya soal UN atau adanya kunci jawaban UN,” kata dia.