Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Jadi Penentu Pilpres, PKB Harap Jokowi Gandeng Muhaimin

Kompas.com - 05/04/2018, 09:46 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan mengatakan, partainya memiliki peran yang sentral bagi Presiden Joko Widodo atau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk memenangi Pilpres 2019.

Karena itu, Daniel meminta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dipilih sebagai calon wakil presiden (cawapres), terutama oleh Jokowi.

Bahkan, kata Daniel, peran sentral PKB diakui Partai Gerindra dan PAN pada Pilpres 2014. Menurut Daniel, tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menilai salah satu penyebab kekalahan kemarin karena tidak didukung PKB.

"Mereka akhirnya menyimpulkan, ya, ini salah satu kuncinya karena PKB tidak bersama mereka. Jadi, kalau waktu itu Cak Imin (Muhaimin) bersama Gerindra dan PAN, mereka berkeyakinan pasti Prabowo menang," kata Daniel saat dihubungi, Rabu (4/4/2018).

(Baca juga: Empat Menteri PKB Punya Misi Bujuk Jokowi untuk Gandeng Muhaimin)

Karena itu, Daniel meminta semua pihak mengambil keputusan yang tepat untuk menggandeng Muhaimin sebagai cawapres pada Pilpres 2019.

Lagi pula, sambung Daniel, PKB dan PDI-P selalu bekerja sama membangun pemerintahan sejak zaman Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bersama Megawati Soekarnoputri menjadi presiden dan wakil presiden.

Ia pun menilai Muhaimin memiliki kepiawaian dalam mendongkrak elektabilitas Jokowi. Hal itu terbukti dari perolehan suara PKB pada Pemilu Legislatif 2014. Di bawah kepemimpinan Muhaimin, perolehan suara PKB meningkat dari 4,9 menjadi 9,04 persen.

"Kurang apa buktinya? Di koalisi jelas, PKB selalu jadi sahabat dekatnya PDI-P. Dan (Muhaimin) sudah jadi ketum partai yang membawa dari 4 koma jadi 9 koma. Mau bukti apa lagi? 11 juta basis massa PKB itu bukti yang sangat nyata, kok," katanya.

Kompas TV Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar optimistis akan menjadi cawapres mendampingi Joko Widodo di Pemilu Presiden 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com