Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indo Barometer: Jokowi Capres yang Paling Banyak Dipilih di Jawa Timur

Kompas.com - 03/04/2018, 17:45 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memaparkan bahwa dalam pertanyaan terbuka, Presiden Joko Widodo unggul terhadap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden yang paling banyak dipilih di Jawa Timur.

Jokowi dipilih oleh 56,5 persen responden, sedangkan Prabowo hanya 22 persen. Pemilih yang menyatakan belum memutuskan atau tidak menjawab sebesar 16,3 persen.

"Jadi kita lihat trennya cukup jauh. Kalau dilihat dari Pilpres 2014, Pak Jokowi mengalami penguatan basis di Jawa Timur, dulu kan dia menang tapi selisihnya enggak jauh, kalau sekarang selisih surveinya cukup jauh," ujar Qodari dalam Rilis Survei Indo Barometer terkait Dinamika Politik dan Proyeksi Pilkada Jawa Timur di Fx Sudirman, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

(Baca juga: Jokowi Pertimbangkan Sejumlah Nama Cawapres, Termasuk Gatot Nurmantyo)

Sedangkan dalam simulasi terhadap 17 nama calon presiden, Qodari memaparkan bahwa Jokowi juga unggul sebagai calon presiden yang banyak dipilih dengan porsi 64,3 persen. Kemudian Prabowo hanya berkisar pada angka 22.8 persen.

Sementara kandidat capres lainnya berada di bawah 2 persen. Di sisi lain responden yang belum belum memutuskan atau tidak jawab mencapai 7 persen.

"Kalau simulasi terhadap 7 nama calon presiden, calon yang paling banyak dipilih tetap Joko Widodo 65.9 persen. Kemudian Prabowo 23.8 persen," ujarnya.

Adapun capres lainnya seperti Agus Harimurti Yudhoyono 1,8 persen, Anies Baswedan 0.9 persen, Gatot Nurmantyo 0,8 persen, Jusuf Kalla 0,1 persen, Sementara persentase tidak akan memilih, belum memutuskan, atau tidak menjawab sebesar 7 persen.

Qodari juga mengungkapkan, jika pilihan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur didistribusikan kepada pilihan 2 nama calon presiden (Jokowi dan Prabowo), pemilih pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak maupun pemilih pasangan Gus Ipul – Puti Guntur lebih banyak mendukung Jokowi.

"Kepuasan masyarakat Jawa Timur terhadap kinerja Joko Widodo sebagai Presiden sebesar 81,5 persen. Sedangkan masyarakat yang menyatakan tidak puas 16,4 persen," kata dia.

(Baca juga: Puan Sebut Perolehan Suara Parpol 2014 Tidak Bisa Dijadikan Modal Jadi Cawapres Jokowi)

Dalam rilis ini juga terungkap bahwa 68,6 persen masyarakat Jawa Timur menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden untuk periode 2019 - 2024. Sementara yang tidak menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden hanya 18,3 persen.

Survei tersebut dilaksanakan di 38 kabupaten/kota di wilayah Jawa Timur sejak tanggal 29 Januari-4 Februari 2018. Jumlah responden sebanyak 800 orang dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,46 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data, wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.

Kompas TV Menurut Presiden, posisi Indonesia akan terus maju di tahun-tahun mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com