JAKARTA, KOMPAS.com - Selisih elektabilitas pasangan calon Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarnoputri dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto sangat kecil. Berdasarkan survei Indo Barometer hingga Februari 2018, selisih elektabilitas keduanya hanya terpaut 5,7 persen.
Berdasarkan Rilis Survei Indo Barometer terkait Dinamika Politik dan Proyeksi Pilkada Jawa Timur, elektabilitas pasangan Gus Ipul-Puti Guntur mencapai 45,2 persen dan pasangan Khofifah-Emil sebesar 39,5 persen.
Maka dari itu, suara kedua pasangan calon diperkirakan akan ditentukan dari pemilih yang belum menentukan pilihan saat ini (swing voters). Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memaparkan saat ini ada 15,3 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Menurut dia, ada tiga kemungkinan yang akan terjadi nantinya.
"Pertama, jika suara tidak memilih, rahasia atau belum memutuskan yang mencapai 15,3 persen terdistribusi 100 persen ke Khofifah-Emil, maka pasangan Khofifah-Emil unggul dengan dukungan 54,8 persen. Dan Gus Ipul-Puti 45,2 persen," ujar Qodari di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Baca juga : Indo Barometer: Pilkada Jatim, Elektabilitas Gus Ipul-Puti Soekarno dan Khofifah-Emil Selisih 5,7 Persen
Skenario kedua, kata dia, jika 15,3 persen pemilih yang belum memutuskan mengarahkan suaranya ke pasangan Gus Ipul-Puti Guntur, maka mereka unggul dengan dukungan sebesar 60,5 persen. Sementara Khofifah-Emil bertahan pada elektabilitas awal, yakni 39,5 persen.
"Kalau suara tidak memilih, rahasia, belum memutuskan atau tidak menjawab terdistribusi proporsional kepada kedua paslon, maka pasangan Gus Ipul-Puti Guntur unggul dengan dukungan 52,85 persen. Sementara pasangan Khofifah-Emil 47,15 persen," kata dia.
Dinamika politik
Di sisi lain, Qodari juga mengungkapkan dinamika politik berdasarkan data survei pada September 2017 dan data Januari-Februari 2018. Pertama, tingkat pengenalan calon gubernur Jawa Timur mengalami peningkatan. Saifullah Yusuf naik 3,2 persen dari 94,3 persen pada September 2017. Lalu angka itu tumbuh menjadi 97,5 persen pada periode Januari-Februari 2018.
"Sedangkan tingkat pengenalan Khofifah naik 3,2 persen dari 92,9 perseb pada September 2017 menjadi 96,1 persen di Januari-Februari 2018," kata dia.
Sementara itu, tingkat kesukaan Syaifullah turun 6,3 persen dari 94,2 persen pada September 2017 menjadi 87,9 persen pada Januari-Februari 2018. Di sisi lain tingkat kesukaan Khofifah terlihat turun tipis dari 88,4 persen pada September 2017 menjadi 87,5 persen pada Januari-Februari 2018.