Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indo Barometer: Pilkada Jatim, Elektabilitas Gus Ipul-Puti Soekarno dan Khofifah-Emil Selisih 5,7 Persen

Kompas.com - 03/04/2018, 15:33 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indo Barometer merilis hasil survei dinamika politik dan proyeksi Pilkada Jawa Timur dengan pelaksanaan survei pada 29 Januari - 4 Februari 2018.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memaparkan bahwa berdasarkan pertanyaan tertutup, elektabilitas pasangan calon Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno mencapai 45,2 persen.

Angka ini lebih tinggi daripada perolehan angka elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto sebesar 39,5 persen.

"Tidak terpaut jauh, selisih di antara keduanya sekitar 5,7 persen. Sementara pemilih yang tidak akan memilih, rahasia, belum memutuskan mencapai 15,3 persen," papar Qodari di Harris Friendly Room, FX Sudirman, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

(Baca juga: Survei Polmark Indonesia: Pilkada Jatim, Gus Ipul Raih 42,7 Persen, Khofifah 27,2 Persen)

Menurutnya, masyarakat Jawa Timur telah mengenal dengan baik terhadap sosok Saifullah dan Khofifah. Saifullah memiliki tingkat pengenalan mencapai 97,5 persen dan Khofifah sebesar 96,1 persen.

"Sementara kalau tingkat pengenalan calon wakil gubernur, Emil sebesar 53,8 persen dan Puti sebesar 50,9 persen. Tingkat pengenalan kedua calon wakil tergolong rendah," ujar Qodari.

Ia menjelaskan bahwa masyarakat Jawa Timur yang puas dengan kinerja gubernur sebelumnya, Soekarwo, cenderung mengarahkan dukungannya kepada pasangan Gus Ipul-Puti Guntur dengan persentase 47,7 persen.

Sebab, Gus Ipul pernah menjadi wakil gubernur Jawa Timur mendampingi Soekarwo. Publik yang puas, berharap Gus Ipul bisa melanjutkan dan mengembangkan program-program sebelumnya.

"Sementara sebanyak 49,6 persen masyarakat yang tidak puas akan kinerja Soekarwo, lebih banyak mendukung pasangan Khofifah-Emil," kata dia.

(Baca juga: Survei Poltracking: Pendukung Jokowi Lebih Banyak Pilih Khofifah-Emil daripada Gus Ipul-Puti)

Terkait tingkat kesukaan calon gubernur, Saifullah unggul tipis sebesar 87,9 persen dengan Khofifah yang mencapai 87,5 persen. Alasan utama masyarakat menyukai Khofifah, yakni merakyat sebesar 14,4 persen, berjiwa sosial 10,1 persen dan mantan menteri sosial 8,8 persen.

"Kalau alasan utama warga suka dengan Saifullah karena dekat dengan rakyat 14,4 persen, berpengalaman 8,2 persen dan orangnya tegas 7,9 persen," ungkapnya.

Sementara masyarakat Jawa Timur menyukai Emil Elestianto karena faktor intelektual sebesar 24 persen, tokoh muda 13,3 persen dan sosok yang tegas 10,1 persen. Di sisi lain, masyarakat menyukai Puti karena keturunan Soekarno sebesar 20 persen, pintar sebanyak 14,8 persen dan jujur sebesar 9,3 persen.

Qodari mengungkapkan, masyarakat Jawa Timur cenderung mengutamakan faktor pengalaman dalam memilih calon gubernur dengan persentase 15,7 persen. Disusul dengan faktor kedekatan dengan rakyat sebesar 14,3 persen, ketegasan 10,9 persen dan berjiwa sosial dan dermawan sekitar 6,4 persen.

"Alasan yang banyak diungkap publik dalam memilih calon wakil gubernur yaitu pintar 23 persen, pasangan cocok 11,8 persen, orangnya tegas 8,3 persen, orangnya jujur 6,6 persen, dan masih muda 6 persen," kata dia.

(Baca juga: Poltracking: 45,3 Persen Pemilih dari Kalangan NU Pilih Khofifah-Emil, 37,7 Persen Gus Ipul-Puti)

Qodari memprediksi akan terjadi dinamika politik yang sangat kompetitif yang berpotensi meningkatkan potensi pertarungan politik di tingkat akar rumput cenderung kedas dan tajam.

"Oleh karena itu, kami mengimbau perlu upaya menahan diri dan manajemen konflik yang baik dari para calon, tim sukses, parpol, pendukung, penyelenggara pemilu, tokoh masyarakat dan para pemilih," ujarnya.

Survei tersebut dilaksanakan di 38 kabupaten/kota di wilayah Jawa Timur. Jumlah responden sebanyak 800 orang dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,46 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data, wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.

Dalam peta koalisi Pilkada Jawa Timur, Saifullah-Puti didukung koalisi PDI-P, PKB, Gerindra, dan PKS. Sementara, Khofifah-Emil mendapat dukungan koalisi PPP, Golkar, Hanura, PAN, Nasdem, dan Demokrat.

Kompas TV Penyanyi dangdut yang tengah naik daun dirangkul Gus Ipul untuk ikut mengampanyekan dirinya di Pilgub Jatim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com