Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Fakta Sidang yang Terungkap Saat Syahrini Jadi Saksi First Travel

Kompas.com - 03/04/2018, 07:56 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bayu Galih

Tim Redaksi

3. Dapat fasilitas VVIP dengan harga reguler

Dalam kontrak kerja dengan First Travel, tertulis bahwa Syahrini dan keluarga berangkat umrah dengan fasilitas VVIP. Namun, Syahrini bisa hanya membayar seharga paket reguler. Selisihnya cukup jauh, yakni sekitar Rp 500 juta.

"Saya bayar 13 orang ini pembayaran reguler, tapi diberi fasilitas VVIP. Dengan benefit saya posting. Jadi fair pak," kata Syahrini dalam sidang di Pengadilan Negeri Depok, Senin (2/4/2018).

Syahrini mengatakan, fasilitas yang diberikan berupa penjemputan di bandara, transportasi dengan bus eksklusif, fasilitas hotel VVIP, dan makanan hotel. Fasilitas tersebut, kata dia, biasa dia dapatkan di travel umrah lainnya.

Sebagai timbal balik karena diberi harga murah, Syahrini mem-post foto dan video selama dia beribadah di Tanah Suci.

(Baca: Umrah VVIP dengan First Travel Seharga Paket Reguler, Apa yang Didapatkan Syahrini?)

4. Pakai baju rancangan Anniesa Hasibuan

Syahrini sempat syuting untuk video klip lagu berjudul "I Love You Allah" di Mekkah. Saat itu, ia diminta mengenakan baju rancangan Direktur First Travel Anniesa Hasibuan. Ia mengetahui dari temannya bahwa Anniesa merupakan desainer baju Muslim.

"Saya dikasih tahu orang First Travel, namanya Regi, diminta mengenakan baju rancangan Anniesa untuk dipakai syuting," kata Syahrini.

Saat itu, Syahrini tak keberatan memakai baju rancangan Anniesa itu karena tidak ada perjanjian apa pun. Selain baju itu, Syahrini mengaku tak menggunakan fasilitas apa pun dari Anniesa selama di luar kepentingan umrah.

(Baca: Syahrini Pakai Baju Rancangan Bos First Travel Saat Syuting Video Klip)

5. Usai umrah, pelesir ke Istanbul

Bersama First Travel, Syahrini dan rombongan berangkat ke Tanah Suci selama sembilan hari. Sebenarnya, ibadah umrah yang dijalankan hanya tujuh hari. Dua hari setelahnya, mereka jalan-jalan ke Istanbul, Turki.

"Ada rileks jalan-jalan ke Istanbul, supaya habis ibadah bisa jalan-jalan," kata Syahrini.

Perjalanan ke Turki termasuk dalam paket VVIP yang digunakan Syahrini dan rombongan. Syahrini mengatakan, di Istanbul kegiatannya hanya berfoto-foto sambil berkeliling kota.

"Hanya city tour di Istanbul," kata Syahrini.

(Baca: Umrah dengan First Travel, Syahrini Sekalian Plesir ke Istanbul)

6. Ingin kembali umrahkan korban

Syahrini mengaku prihatin dengan banyaknya jemaah yang tak diberangkatkan First Travel. Ia berjanji akan memberangkatkan beberapa korban sedikit demi sedikit. Pada 2017, Syahrini memberangkatkan 20 korban First Travel.

"Setelah ini saya mau umrahkan korban yang lain yang jual rumah, yang dari kampung, yang belasan tahun mengumpulkan seperak dua perak, saya ingin umrahkan kembali," kata Syahrini.

Ia juga meminta hakim dan jaksa segera menuntaskan persidangan First Travel. Ia merasa kasihan dengan nasib korban yang terkatung-katung karena batal umrah.

"Saya harap dengan saya dijadikan saksi, segera bapak jaksa, bapak hakim segera menuntaskan nasib jemaah ke Tanah Suci," ujar Syahrini.

"Segera ya, Pak, tolong cepat. Supaya masyarakat tidak menunggu lama," kata dia.

(Baca: Syahrini Minta Hakim dan Jaksa Cepat-cepat Selesaikan Sidang First Travel)

Kompas TV Sebelumnya Syahrini terlibat kerja sama dengan First Travel untuk mempromosikan paket perjalanan umrah di media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com