JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang tak biasa dari pidato pejabat negara yang baru saja diberikan amanah jabatan yang lebih tinggi.
Bila biasanya diawali dengan ucapan terimakasih atau ucapan syukur, maka lain halnya dengan Anwar Usman, Ketua Mahkamah Konstitusi yang baru.
"Inalillahi wainailaihi roji'un, sesungguhnya segala sesuatu datangnya dari Allah, dan segala sesuatu itu akan kembali kepadanya," ujarnya usai mengucap sumpah menjadi Ketua MK di Gedung MK, Jakarta, Senin (2/4/2018).
Sontak saja kalimat itu membuat banyak orang yang menghadiri acara tersebut langsung memandang Anwar Usman yang duduk di kursi majelis hakim konsitusi.
Baca juga : Anwar Usman: Sebagai Guru Besar, Arief Hidayat Membimbing Saya...
Namun, Anwar punya alasan mengucapkan kalimat yang biasa diucapkan saat seorang muslim mengalami musibah atau mendengar musibah tersebut.
"Saya mengawali sambutan ini dengan kalimat inalillahi karena saya yakin bahwa suatu jabatan pada hakikatnya merupakan ujian yang diberikan kepada hambanya," kata dia.
"Oleh karena itu, bila seseorang menghadapi ujian, maka hanya kepada penciptanyalah tempat dia mengabdi dan memohon pertolongan," sambung Anwar.
Baginya, jabatan sebagai Ketua MK bukanlah main-main. Sebab, tanggung jawabnya tidak
hanya di dunia namun di akhirat nanti.
Dalam perspektif agama Islam, tutur dia, hakim kerap diibaratkan sebagai wakil tuhan di dunia. Ia berhak untuk memutus perkara dan menentukan nasib seseorang atau suatu kaum.
Baca juga : Terpilih Jadi Ketua MK, Ini Profil Anwar Usman
Dalam perspektif tara negara, hakim bahkan dapat membatalkan apa yang telah menjadi keputusan lembaga parlemen atau eksekutif bila keputusan itu dianggap melawan hukum atau merugikan orang banyak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.