JAKARTA, KOMPAS.com — Perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Indri Astuti, akhirnya menggunakan jarum infus berukuran kecil yang biasanya digunakan untuk anak-anak saat memasang infus untuk Setya Novanto.
Hal itu dikatakan Indri Astuti saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (2/4/2018). Dia bersaksi untuk terdakwa Bimanesh Sutarjo.
Menurut Indri, awalnya dia mencoba memasang jarum infus di tangan kanan Setya Novanto. Namun, Indri kesulitan karena tidak dapat dengan mudah menemukan vena atau pembuluh darah.
"Karena vena tidak kelihatan, saya pasang alat. Karena tidak keliatan juga, tangannya saya pukul pakai jari saya," ujar Indri kepada majelis hakim.
Baca juga: Perawat RS Gemetaran Saat Lihat Berita di TV Kamar VIP Setya Novanto
Menurut Indri, tiba-tiba Novanto menarik tangannya dengan cepat. Di sela-sela upayanya mencari vena, Novanto malah mengelakkan tangannya.
"Saya anggap pasien itu marah sama saya. Saya kaget sekali, Bapak. Dari situ saya pikir, waduh apa ini," kata Indri.
Selanjutnya, Indri mengganti jarum infus dengan jarum berukuran kecil yang biasa digunakan anak kecil. Indri berharap dia dapat menusukkan jarum tepat di pembuluh darah hanya dalam satu kali suntik.
"Saya mau, sekali tusuk saya dapat. Alhamdulilah dapat. Setelah itu terpasang, kemudian saya keluar dari kamar," kata Indri.
Baca juga: Perawat Diperintah Pura-pura Memasang Infus Setya Novanto
Dalam kasus ini, Bimanesh Sutarjo didakwa bersama-sama dengan pengacara Novanto, Fredrich Yunadi, melakukan rekayasa agar Setya Novanto dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Hal itu dalam rangka menghindari pemeriksaan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Saat itu, Novanto merupakan tersangka dalam kasus korupsi pengadaan e-KTP.