JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengakui bahwa empat kader partainya di kabinet pemerintahan Joko Widodo punya misi khusus.
Misi itu untuk membujuk Jokowi agar mau mengandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden atau Pilpres 2019.
"Selama ini, empat orang ini adalah jembatan bagi PKB untuk berkomunikasi, baik soal pembangunan maupun politik, termasuk cawapres," kata Lukman dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (30/3/2018).
Adapun empat kader PKB yang dimaksud adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir; Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo; dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
"Empat orang menteri (PKB) ini komunikasi intensif dengan Pak Jokowi dan timnya Pak Jokowi," ujar Lukman.
"Jadi bukan hanya mengurus soal teknis kementerian, tapi juga ada peran politik," kata calon gubernur Riau pada Pilkada Serentak 2018 itu.
(Baca juga: Jika Tak Jadi Cawapres Jokowi, Muhaimin Disebut Akan Jadi Capres)
Tak hanya lewat kader PKB, kata Lukman, Muhaimin juga sering berkomunikasi secara langsung dengan Jokowi.
Salah satu pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut antara lain soal agenda keumatan yang mesti diperhatikan Jokowi.
"Pesannya supaya Pak Jokowi gandeng tokoh nasionalis-religius," kata Lukman.
Jokowi saat ini sudah mendapat dukungan dari lima parpol di DPR untuk kembali maju sebagai capres pada Pilpres 2019. Kelima parpol tersebut yakni PDI-P, Partai Golkar, Partai Nasdem, PPP, dan Partai Hanura.
Meski saat ini tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah, PKB memang tak kunjung melakukan deklarasi dukungan terhadap Jokowi.
PKB membuka peluang untuk mendukung Jokowi pada pilpres mendatang dengan catatan Jokowi bersedia menggandeng ketua umumnya sebagai cawapres.