Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Keluhan Pengelola dan Nasabah Bank Wakaf Mikro, Ini Kata Jokowi

Kompas.com - 28/03/2018, 21:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima keluhan dari sejumlah pengelola dan nasabah bank wakaf mikro saat mengundang mereka ke Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Eki, pengelola bank wakaf mikro di Jombang, misalnya. Ia mengusulkan pemerintah tidak hanya memberikan pinjaman tanpa bunga melalui bank wakaf mikro, namun juga memberikan pelatihan keterampilan khusus kepada mereka.

Tujuannya, agar bisnis yang dikembangkan melalui uang pinjaman, terus berlangsung.

"Karena kebanyakan (nasabah bank wakaf mikro) belum punya skill. Jadi mungkin dari Menperin dan Menteri UKM bisa memberikan mereka pelatihan sehingga bisa berusaha dari modal yang diberikan," ujar Eki.

Presiden langsung merespons positif usulan itu. Jokowi meminta pengelola bank wakaf mikro mencatat jenis pelatihan apa saja yang dapat diberikan kepada nasabah.

"Tolong dituliskan pelatihan apa saja, mungkin pelatihan soal bisnis, manajemen atau praktik buat apa, nanti dirumuskan dengan menteri-menteri," ujar Jokowi.

(Baca juga: Jokowi Pastikan Tambah 20 Bank Wakaf Mikro)

Nasabah bernama Eny Kartika Sari juga mengusulkan agar cakupan nasabah bank wakaf mikro diperluas. Tidak hanya satu kecamatan dengan pondok pesantren tertentu, namun juga bisa lintas-desa dan lintas-kecamatan.

Eny mengatakan, antusiasme masyarakat yang ingin bergabung ke bank wakaf mikro sangat tinggi. Sementara, keberadaannya masih sangat terbatas sehingga semestinya satu bank wakaf mikro dapat mencakup masyarakat luas.

Presiden Jokowi juga merespons positif usulan ini. Ia pun langsung bertanya kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengenai usulan ini.

"Bagaimana Pak Wimboh?" tanya Jokowi kepada Wimboh.

Wimboh mengatakan, masyarakat beda desa memungkinkan untuk menjadi peserta bank wakaf mikro.

"Tuh, sudah dijawab ya, bisa diperluas bila memang diperlukan. Artinya boleh. Kan itu kadang-kadang santri atau jemaahnya lintas-kecamatan, lintas-kabupaten. Yang paling penting itu kan ikrarnya dipenuhi, prinsip saya sih begitu saja," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan, akan menambah jumlah bank wakaf mikro di Indonesia.

"Sekarang kan baru buka 20 bank wakaf mikro. Ini nanti ke depan tambah lagi 20," ujar Jokowi.

Diketahui, per 2 Maret 2018 sudah ada 20 bank wakaf mikro yang berdiri sepanjang 2017. Seluruh bank wakaf mikro tersebut memiliki 2.784 nasabah.

Namun sebelum menambahnya, pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengevaluasi jalannya bank wakaf mikro terlebih dahulu.

"Sehingga tambah 20 lainnya nanti ada perbaikan-perbaikan, jangan sampai kelihatan kita ini kayak mau cepat-cepat, jangan. Ini harus betul-betul bermanfaat," ujar Jokowi.

Kompas TV Presiden Joko Widodo meresmikan Bank Wakaf Mikro di Serang, Banten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com