JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima keluhan dari sejumlah pengelola dan nasabah bank wakaf mikro saat mengundang mereka ke Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/3/2018).
Eki, pengelola bank wakaf mikro di Jombang, misalnya. Ia mengusulkan pemerintah tidak hanya memberikan pinjaman tanpa bunga melalui bank wakaf mikro, namun juga memberikan pelatihan keterampilan khusus kepada mereka.
Tujuannya, agar bisnis yang dikembangkan melalui uang pinjaman, terus berlangsung.
"Karena kebanyakan (nasabah bank wakaf mikro) belum punya skill. Jadi mungkin dari Menperin dan Menteri UKM bisa memberikan mereka pelatihan sehingga bisa berusaha dari modal yang diberikan," ujar Eki.
Presiden langsung merespons positif usulan itu. Jokowi meminta pengelola bank wakaf mikro mencatat jenis pelatihan apa saja yang dapat diberikan kepada nasabah.
"Tolong dituliskan pelatihan apa saja, mungkin pelatihan soal bisnis, manajemen atau praktik buat apa, nanti dirumuskan dengan menteri-menteri," ujar Jokowi.
(Baca juga: Jokowi Pastikan Tambah 20 Bank Wakaf Mikro)
Nasabah bernama Eny Kartika Sari juga mengusulkan agar cakupan nasabah bank wakaf mikro diperluas. Tidak hanya satu kecamatan dengan pondok pesantren tertentu, namun juga bisa lintas-desa dan lintas-kecamatan.
Eny mengatakan, antusiasme masyarakat yang ingin bergabung ke bank wakaf mikro sangat tinggi. Sementara, keberadaannya masih sangat terbatas sehingga semestinya satu bank wakaf mikro dapat mencakup masyarakat luas.
Presiden Jokowi juga merespons positif usulan ini. Ia pun langsung bertanya kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso mengenai usulan ini.
"Bagaimana Pak Wimboh?" tanya Jokowi kepada Wimboh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.