JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo memastikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan kembali maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.
Namun, ia meragukan jika deklarasi terkait pencalonan Prabowo akan dilakukan saat Rakornas pada 11 April 2018. Menurut dia, Prabowo masih menunggu bagaimana sinyal dukungan dari masyarakat melalui hasil Pilkada 2018.
Keponakan Prabowo ini bahkan memprediksi, pamannya akan mendeklarasikan pencalonannya pada Juni setelah hasil Pilkada 2018 diketahui.
"Kalau calon yang disodorkan Gerindra menang, berarti dukungan masyarakat real," kata Aryo saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2018).
"Juni akan kelihatan apakah dukungan masyarakat real. Insya Allah setelah itu beliau akan memantapkan sekaligus dengan cawapresnya," ujar Aryo.
(Baca juga: 11 April 2018, Gerindra Agendakan Deklarasi Pencapresan Prabowo)
Aryo menuturkan, meski 34 Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra telah sepakat Prabowo maju sebagai capres, Prabowo masih mempertimbangkan hasil pilkada.
Saat ini ada sembilan daerah yang menjadi kunci Partai Gerindra, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, NTB, NTT, Bali, dan Kalimantan Barat.
"Pak Prabowo kan ingin bijaksana. Bahwa 34 DPD bulat mendukung Pak Prabowo maju sebagai capres. Dukungan internal partai sudah bulat. itu salah satu syarat pertama, yang Pak Prabowo perlukan syarat kedua, dukungan masyarakat," kata Aryo.