Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor-faktor Ini Bikin Cak Imin "Pede" Dipilih Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 26/03/2018, 16:04 WIB
Yoga Sukmana,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merupakan salah satu yang paling optimistis akan masuk daftar bakal kandidat pendamping Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dalam beberapa kesempatan, Cak Imin selalu menyatakan kesiapan dan keyakinannya akan dipilih sebagai cawapres Jokowi

Apa yang membuat Cak Imin begitu percaya diri?

Baca juga : Berhasrat Jadi Cawapres Jokowi, Cak Imin Perlu Tunjukkan Bukti

Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto menilai, kepercayaan diri Cak Imin tak lepas dari posisi PKB yang strategis saat ini.

Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Arif SusantoKOMPAS.com/Nabilla Tashandra Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Arif Susanto
"PKB sadar bahwa politik nasional selalu berada dalam bandul nasionalisme dan religiusitas. Dalam pertimbangan tersebut, partai-partai nasionalis membutuhkan sekutu partai-partai berbasis muslim, demikian pula sebaliknya," ujar Arif kepada Kompas.com, Senin (26/3/2018).

"Inilah yang dimanfaatkan PKB untuk membangun posisi tawar dengan PDI-P dan kubu koalisi pendukung Jokowi," sambung dia.

Baca juga : Jokowi Joging dengan Airlangga, Ini Tanggapan Cak Imin

Selain itu, PKB dan Cak Imin juga mewarisi pengaruh politik berupa dukungan kaum Nahdliyin.

Dengan dukungan itu, maka PKB dan Cak Imin punya kekuatan elektoral terutama di daerah basis NU seperti Jawa Timur.

Faktor lain, adanya relasi dengan kekuasan dengan keberadaan menteri-menteri yang berasal dari PKB di pemerintahan juga dinilai ikut menaikkan kepercayaan diri PKB dan Cak Imin.

"PKB dan Muhaimin juga paham bahwa mendukung Jokowi dapat memberi mereka suatu coattail effect. Sebaliknya, mereka pun memanfaatkan daya tarik elektoral tersebut untuk menaikkan daya tawarnya," kata Arif.

Baca juga : Cak Imin: Kunci Kemenangan Jokowi Ada di PKB

Cak Imin percaya diri

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar percaya diri dengan mengatakan, kunci kemenangan Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang adalah partainya, PKB. Indikatornya adalah pemilihan presiden 2014 lalu.

"Kunci kemenangan Pak Jokowi memang ada di kita, di PKB. Kalau PKB yang genjot, menang dia," ujar Muhaimin usai berziarah ke makam mantan Ketua MPR RI Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/3/2018).

Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, mengklaim, partainya menyumbang 11 juta suara untuk Jokowi-Jusuf Kalla. Ia juga menuturkan, situasi tersebut masih relevan dengan menjelang Pilpres 2019 mendatang.

Sekjen PKB Abdul Kadir Karding sempat mengatakan, Cak Imin adalah sosok yang layak untuk disodorkan kepada Jokowi sebagai cawapres 2019 mendatang.

Baca juga : PKB: Cak Imin Juga Pasti Akan Diajak Jokowi Diskusikan Cawapres

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com