Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per Hari, Rata-rata Orang Indonesia Hanya Baca Buku Kurang dari Sejam

Kompas.com - 26/03/2018, 14:43 WIB
Moh Nadlir,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rata-rata orang Indonesia hanya membaca buku 3-4 kali per minggu, dengan durasi waktu membaca per hari rata-rata 30-59 menit.

Sedangkan, jumlah buku yang ditamatkan per tahun rata-rata hanya 5-9 buku.

Hal itu diungkapkan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani di gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (26/3/2018).

"Itu berdasarkan hasil penelitian perpustakaan nasional tahun 2017," kata Puan.

Hasil penelitian itu pun menunjukkan bahwa minat baca masyarakat masih rendah dan perlu ditingkatkan. Caranya, dengan memfasilitasi kebutuhan buku masyarakat.

"Bagaimana minat membaca itu ditingkatkan. Bagaimana menarik mereka untuk membaca. Jadi tidak bisa dipaksakan membaca saja, tapi kita tak memberikan fasilitas buku-buku tersebut," kata Puan.

(Baca juga: Perpustakaan Diminta Dekati Pembaca, JK Sarankan Kerja Sama dengan Ojek Online)

Politikus PDI Perjuangan sekaligus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.Fabian Januarius Kuwado Politikus PDI Perjuangan sekaligus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Tak hanya itu, di tengah rendahnya literasi masyarakat Indonesia tersebut, perpustakaan mau tak mau harus bisa mengambil peran yang tepat.

Perpustakaan selain menyediakan sumber-sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan, dapat juga untuk menjadi tempat berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan berbasis literasi.

"Tujuannya untuk pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat", ujar Puan.

Apalagi, saat ini kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat. Karenanya, perpustakaan harus bisa memanfaatkan itu untuk mempercepat diseminasi ilmu pengetahuan dan meningkatkan literasi Indonesia.

(Baca juga: Cerita Jusuf Kalla Sering Pinjam Buku di Perpustakaan Sekolahnya)

 

"Ke depan, perpustakaan nasional dapat berperan menjadi Big Data Indonesia, tidak hanya seperti yahoo ataupun google, sebagai mesin pencari, tetapi juga menyediakan platform data dan analisanya," ungkapnya.

Perpustakaan nasional juga diharapkan tak hanya megah gedungnya saja, tetapi juga ramai pengunjungnya.

"Tantangannya bagaimana menarik minat anak-anak Indonesia untuk datang ke perpustakaan. Oleh karena itu, perlu juga dipikirkan upaya Gerakan Gemar Membaca untuk anak-anak usia dini agar mereka tertarik dan gemar membaca," terang Puan.

Kompas TV Selain nyaman, tak ada tambahan biaya untuk penumpang yang ingin membaca buku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com